Masing-masing dari mereka diberikan penghargaan oleh pemerintah Republik Indonesia dan Kemudian masing-masing anggota diberikan pilihan untuk melanjutkan studi yang sempat terbengkalai saat menjadi Tentara Pelajar atau melanjutkan karir di TNI ataupun di Kepolisian Republik Indonesia.
Untuk menghormati jasa-jasa para anggota pahlawan tentara pelajar dan Pelajar Pejuang Kemerdekaan kini berbagai nama mereka diabadikan menjadi nama-nama jalan di berbagai kota besar di wilayah Republik Indonesia.
Pesan dari Generasi ke Generasi
Para pendahulu eks-tentara pelajar pun berpesan pada generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan dengan optimisme dan kerja nyata.
“Bekerja, Bekerja dan Bekerja dengan Cerdas, Cermat dan Cerdik. Sekali Merdeka tetap Merdeka,” Kata eyang Imam Sardjono selaku eks Tentara Pelajar dari kesatuan MASTEPE.
Selain itu, eyang Imam Supardjo dari eks Tentara Pelajar Detasemen II-17 berpesan kepada generasi penerus untuk terus berjuang baik melalui karya nyata ataupun jalan diplomasi, oleh karena itu kemampuan penguasaan bahasa asing sangatlah diperlukan.
“Kalau bisa menguasai minimal 2 hingga lebih dari 3 bahasa asing,” sambung eyang yang Imam Supardjo dari eks Tentara Pelajar Detasemen II-17.
Terdapat pula beberapa publik figur yang juga merupakan Generasi Ke 3 atau cucu eks Tentara Pelajar yang sudah melakukan perjuangan membanggakan Indonesia melalui karya nyata.
Salah Satunya adalah Astara dari Grup Band RAN dan Didit Maulana yang dikenal memiliki karya Batik “Ikat Indonesia” nya selaku perwakilan Generasi ketiga dari rumpun SA/CSA.
Astara dari grub band RAN mengajak agar generasi penerus dapat terus mengembangkan kreasi imaji kreativitas dalam bentuk karya nyata untuk Indonesia yang lebih maju.
“Sama seperti semangat dari eyang-eyang kita tapi saat ini bentuk perjuangan kita berbeda dengan cara bersama-sama memajukan kesejahteraan bangsa melalui dukungan nyata terhadap produk lokal dan bangga memakai produk buatan Indonesia” tutup Didit Mulana.