Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendapat pujian dan apresiasi dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Megawati merasa bangga memiliki kader partai seperti Tri Risma yang telah memimpin Surabaya dua periode dan mendapatkan banyak penghargaan.
Hal tersebut diungkapkan Megawati saat pengumuman pasangan calon kepala daerah gelombang IV secara virtual, Jumat (28/8/2020).
Presiden Indonesia kelima itu menceritakan momen saat berkunjung ke Surabaya.
Ia melihat sendiri cara kerja Tri Risma saat terjadi kemacetan dijalan.
"Hanya karena saya tamu dia tuan rumah, dia bawa yang namanya walkie talkie."
"Pernah suatu kali jalanan macet, ngamuk-ngamuklah dia. sudah dipanggili semua petugas, ada kode-kodenya." ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Jumat (28/8/2020).
Megawati berharap kader partai PDI Perjuangan memiliki semangat seperti Tri Risma agar ia bisa tenang memimpin partai.
Baca: Deklarator KAMI Jawab Sindiran Megawati Emang Kepingin Jadi Presiden Nggak Boleh?
"Saya ini seorang ketua umum yang telah memberikan rekomendasi kepada segitu banyak orang. mbok ya 80 persen saya kipas-kipas kalau modelnya seperti Risma," imbuhnya.
Wanita 73 tahun ini menceritakan isi mobil dinas Tri Risma yang membuatnya terkejut.
Menurutnya Tri Risma tidak seperti kepala daerah pada umumnya karena menyiapkan banyak peralatan lapangan di dalam mobil dinas.
Peralatan seperti sepatu boots, cangkul, pengeras suara dan sekop sudah disiapkan Tri Risma.
"Suatu saat saya diperlihatkan isi mobilnya. Ini sebetulnya bukan Wali Kota tapi orang mau mencari pekerjaan."
"Sepatu boots, sekop, pacul, ada toa. Saya bilang ini bukan Wali Kota," ungkap Megawati sambil terheran-heran.
Megawati merasa bangga memiliki kader partai seperti Tri Risma.
Menurutnya memiliki kader dengan etos kerja tinggi seperti Tri Risma merupakan kebanggan.
"Itulah beliau tapikan beliau kan dapat banyak sekali award. Itukan diakui apa gak seneng saya."
"Saya kan perempuan, daripada dikasih emas berlian kalau punya anak buah seperti beliau rasanya hatiku seneng banget. Karena apa kebanggan buat saya untuk memamerkan. Nanti tanya saja awardnya apa," imbuh putri dari Soekarno ini.
Baca: Alasan PDIP Calonkan Cucu Wakil Presiden Maruf Amin di Pilkada Karawang
Dalam kesempatan yang sama Megawati juga merasa heran kepada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari pemerintahan hasil pemilihan langsung oleh rakyat.
"Banyak orang tidak suka pemerintahan sekarang, padahal pemerintah ini. (dipilih) Langsung, bukan dulu oleh MPR," ujarnya.
"Tolong diingat, lah kok bisa minta Pak Jokowi mundur," sambung Megawati.
Menurut Megawati, Presiden Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 diusung PDIP dan juga merupakan kader partai berlambang kepala banteng moncong putih.
"Dari awal kami usung dia, ada pengusung, ada pendukung. Tapi kadang sering dibaurkan, padahal salah, kami pengusung," ucap Megawati.
Megawati pun menyebut dukungan rakyat di Pemilu harus menjadi tanggung jawab bagi para kepala daerah PDIP yang terpilih.
"Saya tidak pernah berikan kepercayaan pribadi, saya sudah berikan ke calon. Lalu calon ini sudah mulai berpikir, kalian dipilih rakyat. Lalu hanya keasyikan sebagai pribadi, saya bupati ini, wali kota ini, tidak jelas programnya apa, nyuruh sana sini. Seluruh program itu harusnya diberikan ke rakyat," paparnya.
(Tribunnews.com/Mohay/Seno Tri Sulistiyono)