Permintaan untuk menghapus postingan pun sudah dipenuhi Bondho.
Baca: Viral Video Pendaki Bawa Sound Portable, Pegiat Konservasi Ingatkan Apa Esensi Mendaki Gunung
Setelah unggahan tersebut menuai respons kontra dari para pendaki, ia pun telah meminta keterangan lebih lengkap dari pelaku kegiatan.
Bondho menjelaskan, kegiatan tersebut adalah kegiatan survei lokasi rencana track wisata adventure.
Ia menyebut, kegiatan tersebut sudah mendapat izin dari otoritas setempat seperti pihak kepala desa.
"Surat izin sudah dikeluarkan untuk RPH (Resort Pemangkuan Hutan) Nglerak, sudah ada pemberitahuan akan ada kegiatan tersebut," ungkapnya.
Bondho juga menyebut kegiatan offroad tersebut juga sudah diawasi oleh pihak Perhutani.
"Itu bukan kegiatan ekspedisi yang sampai 7 hari, itu hanya survei jalur mobil yang pernah dibuka oleh Presiden Soeharto saat reboisasi di Lawu Utara," ucapnya.
Baca: Meninggal di Gunung Lawu, Pendaki Asal Wonogiri Disebut Miliki Riwayat Jantung Lemah
Dari sejumlah foto yang diterimanya, Bondho menyebut jalur yang digunakan offroad merupakan jalur yang lebih lebar.
"Dari pengalaman dokumentasi offroad, saya memahami mana tanah yang sudah dibuka mana yang tidak."
"Offroader pun sudah memahami kalau offroad tidak boleh membuka jalur, ini yang tidak dipahami oleh banyak orang," jelasnya.
Bondho menegaskan sudah ada koordinasi dengan sejumlah pihak mengenai kegiatan tersebut.
"Namun, efek dari kegiatan itu yang menjadi masalah," ujarnya.
Baca: Hari Pertama Sejak Pandemi Gunung Bromo Dibuka, Jumlah Wisatawan Landai
Bondho mengungkapkan ia dikirimi sejumlah foto yang memperlihatkan pohon tumbang akibat kegiatan offroad tersebut.
Terdapat pohon yang memang sudah tidak produktif, namun ada juga pohon produktif yang ditebang.