TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menyatakan dukungan PDIP kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni di Pilgub Sumatera Barat baru sebatas lisan.
Hal itu merespons informasi yang menyebutkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan SK PDIP karena kecewa dengan omongan Puan Maharani beberapa waktu lalu soal Sumbar dan Pancasila.
Diketahui, Mulyadi-Ali Mukhni merupakan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) yang diusung oleh Partai Demokrat, dan PAN.
"Penjelasan soal Pilkada Sumbar: Hubungan Demokrat dan PDIP harmonis, ada hampir 40 Pilkada se-Indonesia yang bekerja sama," kata Andi Arief melalui akun Twitternya, yang telah dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (5/9/2020).
"Soal Pilgub Sumbar, dukungan PDIP baru lisan, belum B1KWK. Jadi tidak benar ada pengembalian SK. Karena baru dukungan lisan," lanjutnya.
Baca: Mulyadi-Ali Mukhni Disebut Pasangan Tepat untuk Percepatan Pembangunan Sumbar
Baca: Polemik Pernyataan Puan Soal Sumbar dan Pancasila, PKS hingga Sekjen PDIP Angkat Suara
Baca: HNW: Sumbar Memiliki Kaitan Erat Dengan Pancasila, Dari Dulu Hingga Sekarang
Diberitakan sebelumnya, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) pada Pilkada Serentak 2020, Mulyadi-Ali Mukhni, mengembalikan surat dukungan dari PDI Perjuangan.
Pasangan itu mengaku kecewa atas pernyataan yang dilontarkan putri Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Ya kami sudah sepakati bersama Pak Mulyadi, kita kembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. (Dukungan) PDIP kami kembalikan lagi," kata Ali Mukhni melalui keterangannya, Sabtu (5/9/2020).
Pernyataan yang dimaksud adalah saat Puan mengumumkan PDIP mendukung Mulyadi dan Ali Mukhni di Pilkada Sumbar.
Saat itu, Puan menyampaikan harapannya kepada Provinsi Sumatera Barat.
"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirahmannirrahim," ucap Puan saat pengumuman pasangan calon kepala daerah gelombang V secara virtual, Jakarta, Rabu (2/9/2020).