Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan keberadaan influencer membantu komunikasi publik pemerintah. Menurut Fadjroel influencer membantu menyampaikan program pemerintah kepada masyarakat yang kini sebagian besar telah mengakses internet.
"Di Indoensia ada 175 juta orang pengguna internet, kalau data dari APJII atai Asosiasi Penyelengagra Jasa Internet Indonesia itu, Maret 2019 itu 171 juta, jadi dari Maret ke Januari, naik dari 171 menjadi 175 juta," kata Fadjroel dalam Webinar dengan Tema Influencer dan Pemerintahan Jokowi yang disiarkan Kompas TV, Jumat, (4/9/2020).
Menurut Fadjroel Influencer adalah orang jelas dan nyata, yang sebagian besar merupakan selebritis. Mereka memiliki pengikut atau jaringan sendiri.
Menurutnya dalam masyarakat jaringan yang dihubungkan dengan teknologi digital ada yang namanya aktor digital. Kedudukan aktor digital tersebut tidaklah sama dan perannya berbeda-beda.
Mengutip dari buku Manuel Castell berjudul The Rise of The Network Society terdapat lima peran aktor digital diantanya Stars, Liasions, Bridges, Gatekeepers, Cosmopolites, dan Isolates.
Baca: Jubir Presiden: Tidak Ada Masalah dengan Influencer
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
"Yang menjadi influencer itu adalah yang peranannya star bukan yang isolates," katanya.
Dia beralasan, karena banyak masyarakat yang mengakses internet, maka pendekatan pemerintah dalam komunikasi publik.
Baca: Yosi Project Pop Dicaci Warganet karena Jadi Ketua Influencer, Begini Pembelaan Henry Subiakto
Fadjroel beralasan Pemerintah tidak lagi menggunakan strategi top-down, tapi pendekatan parsipatoris dimana melibatkan banyak komunitas, salah satunya influencer.
Contohnya mengajak Rafi Ahmad dan Istrinya Nagita Slavina untuk mengkampanyekan penggunaan masker.
"Semua pihak yang memiliki jaringan terbaik terbesar, seperti kasus Rafi-Nagita tadi , kita tentu mempergunakan."
"Jadi tidak ada masalah dengan problem influencer ini. Ini adalah fakta baru dan tidak ada yang bisa menahannya kita manfaatkan sebaik baiknya," kata Fadjroel.