Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama merilis program Kita Cinta Papua (KCP) di kota Jayapura.
Menteri Agama Fachrul Razi pun menyalurkan total nilai bantuan sebesar Rp 65 miliar untuk Papua dan Papua Barat.
Menurut Menag, program "Kita Cinta Papua" bertujuan lebih memacu kuantitas dan kualitas sumber daya manusia Papua, di bidang agama dan pendidikan melalui jalur keagamaan.
Baca: Soal Polemik Radikalisme, PWNU Jatim Minta Menag Hati-hati Berkomentar
Baca: Anwar Abbas Mundur dari Sekjen Jika Menag Libatkan MUI di Program Sertifikasi Dai dan Penceramah
Bantuan tersebut berupa beasiswa untuk anak-anak Papua, bantuan untuk pendidikan agama dan keagamaan, serta bantuan untuk lembaga keagamaan.
Di bidang pendidikan, pada tahap pertama, antara lain, Kemenag memberi beasiswa kepada 257 mahasiswa Kristen Papua untuk kuliah S-1 di enam Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN), yaitu di Manado, Ambon, Toraja, Palangkaraya, Kupang dan Tarutung (Sumut).
Baca: HNW: Menag Jangan Phobia Dengan Para Hafidh dan Anak Muda Good Looking Aktifis Masjid
"Insya Allah dengan program ini, mulai tahun 2024 setiap tahun paling tidak kita mendapat tambahan 200 anak Papua sarjana S-1, yang siap mengabdi di Papua atau di wilayah Indonesia lainnya, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Menag, Minggu (6/9/2020).
Kemenag juga memberi beasiswa kepada 285 mahasiswa muslim, 90 mahasiswa Katolik, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan BOS untuk sekolah-sekolah keagamaan Islam, Kristen, Katolik dan Buddha.
Selain itu, bantuan untuk membangun lima gedung baru madrasah, memberi bantuan pembelajaran daring, serta bantuan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, dan lainnya.
Di bidang penguatan kehidupan beragama, Kemenag memberi bantuan rehabilitasi dan bantuan operasional di masa pandemi Covid untuk rumah-rumah ibadah semua agama.
Serta Pada tahap berikutnya, dalam waktu dekat, Kemenag akan membangun kantor-kantor Kemenag Kabupaten yang belum terbangun serta memperbanyak penyuluh agama.
Pada kesempatan yang sama, Menag juga meletakkan batu pertama pembangunan Monumen Kerukunan, dan membangun Jembatan Kesetiakawanan Aceh-Papua dan Maluku- Papua yang dihadiri antara lain oleh para Kakanwil, tokoh-tokoh dan wakil-wakil Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dari Aceh dan Maluku.