Namun Indonesia gagal membayar sekitar 500 miliar won (Rp 6,2 triliun) yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus lalu.
Meski begitu, ujar pejabat yang mengetahui masalah ini, seperti dikutip dari Yonhap mengatakan dalam proyek ini, Indonesia sudah membayar sebesar 227,2 miliar won atau sekitar Rp 2,8 triliun.
Target Korsel di 2026
Dalam laporan VOA, pada tahun 2018 Indonesia juga sempat menunggak sebesar 200 juta dolar, atau senilai sekitar Rp 3,04 Triliun.
Terlepas dari masalah keuangan tersebut proyek KF-X telah berjalan tanpa hambatan.
“Sedikit kemajuan telah dicapai dalam hal kerja sama dengan Indonesia terkait proyek KF-X,” kata seorang pejabat.
Yang pasti, dalam pertemuan Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo dan Menhan RI Prabowo Subianto pada Desember tahun lalu, keduanya sepakat untuk memajukan proyek, dan menyebut kerjasama tersebut sebagai simbol hubungan kepercayaan yang kuat antar dua negara.
Sebelumnya Korea Aerospace Industries (KAI) telah me-launching prototipe pertama dari jet tempur KF-X/IF-X generasi berikutnya, proyek itu merupakan jet tempur proyek patungan antara Korea Selatan dengan Indonesia.
Awal pekan ini, Korea Selatan memulai perakitan terakhir prototipe jet pertama setelah konfirmasi akhir desain tahun lalu.
Menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), prototipe tersebut diharapkan akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2021.
Targetnya, Korea Selatan akan menyelesaikan proyek jet tempur ini tahun 2026.