News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2020

5 Calon Kepala Daerah Berpotensi Lawan Kotak Kosong, Ada yang Berstatus Tersangka Kasus Korupsi

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM yang sudah memastikan akan kembali berpasangan di Pilkada 2020 mengusung jargo “Bekerja, Lanjutkan”.

Karena hingga saat ini baru satu calon yang mendaftar, pasangan tersebut juga berpotensi akan melawan kotak kosong.

"Untuk di luar jalur partai yang perorangan sudah gugur di administrasi. Sampai sekarang baru satu dan kemungkinan besar menjadi calon tunggal melawan kotak kosong," ujarnya.

Namun informasi lain mengatakan Wakil Bupati OKU, Johan Anwar, telah ditetapkan tersangka kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, status tersangka yang disandangnya tak menghalangi Johan Anwar untuk kembali maju dalam Pilkada 2020.

Johan saat ini telah ditetapkan statusnya sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi lahan kuburan senilai Rp 5,6 miliar pada 2012.

5.  Paslon Kaswadi-Luthfi

TRIBUN TIMUR/HARDIANSYAH Pasangan Andi Kaswadi Razak dan Lutfi Halide jumpa pers seusai mendaftar di KPU Soppeng, Jumat (4/9/2020). ()

Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Soppeng periode 2021-2026 Andi Kaswadi Razak dan Lutfi Halide berpotensi menghadapi kotak kosong dalam Pilkada serentak 2020.

Lantaran pasangan tersebut telah diusung tujuh partai politik yang memiliki 30 kursi di DPRD Soppeng.

Paslon tersebut pun telah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng, Jumat (4/9/2020).

Dilansir dari TribunSoppeng.com, kendati menghadapi kotak kosong, Andi Dulli, sapaan akrab Andi Kaswadi, tetap menyiapkan strategi pemenangan.

Andi Dulli menerima laporan beberapa kelompok masyarakat yang hendak menggerakkan Kotak Kosong.

Bahkan dirinya mengatakan kotak kosong bukan hal mustahil untuk menang, dan hal itu sudah pernah terjadi di Makassar.

“Ada beberapa oknum tidak mau melihat kampung ini baik, kita minta solusi tidak ada juga, tapi kami optimis," ucap Ketua Golkar Soppeng itu.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribunjambi.com/heru) (Kompas.com/Riska Farasonalia/Slamet Widodo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini