TRIBUNNEWS.COM - Nasaruddin Umar disebut menjadi kandidat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Nama imam besar Masjid Istiqlal Jakarta ini mencuat seiring rencana MUI meggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November.
Dalam Munas tersebut beragendakan pemilihan kepengurusan baru periode 2020-2025 dan memilih Ketua Umum MUI yang sebelumnya diemban Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Lalu siapa sosok Nasaruddin Umar?
Baca: MUI Cari Pengganti Maruf Amin, Ada Nama Muhyiddin Junaidi dan Nazaruddin Umar
Profil Nasaruddin Umar
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959.
Istrinya bernama Helmi Halimatul Udhmah.
Lalu memiliki dua putra dan satu putri.
Dikutip dari laman nasaruddinumar.id, selain sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ia juga sebagai Guru Besar Ilmu Tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, dan rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an.
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (2011-2014) dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ia juga pendiri organisasi lintas agama Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan anggota dari Anggota Indonesia-UK Islamic Advisory Group yang didirikan oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Baca: MUI Cari Pengganti Maruf Amin November
Mahasiswa Teladan
Nasaruddin Umar pernah mengenyam pendidikann di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo.
lalu melanjutkan studinya di Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ujung Pandang pada 1980-an, dan lulus dengan penghargaan sebagai mahasiswa teladan di kampus tersebut.
Ia kemudian melanjutkan studi di IAIN/UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mendapatkan gelar magister (1992) serta doktor, dengan predikat terbaik (1998).
Dirinya menulis disertasi tentang Perspektif Gender dalam Alquran, dan dinobatkan sebagai alumni terbaik oleh UIN Syarif Hidayatullah.
Selama studi menuju doktor, ia sempat menjadi salah satu mahasiswa tamu di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994), Universitas Leiden, Belanda (1994-1995), dan Université Sorbonne (1995).
Setelah meraih gelar doktor, ia pernah menjadi sarjana tamu di Shopia University, Tokyo (2001), School of Oriental and African Studies, University of London (2001-2002), Georgetown University, Washington DC (2003-2004) dan di Université Sorbonne Nouvelle-Paris III.
Baca: MUI Akan Gelar Munas Cari Pengganti Maruf Amin, Peserta Harus Swab-PCR Covid-19
Riwayat Karier
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, inilah riwayat karier Nasaruddin Umar:
Dewan Pendiri dan pengurus Masyarakat Dialaog natar Ummat Beragama (MADIA) Jakarta, 1983
Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, 1992
Wakil Ketua wakaf yayasan Paramadina, Jakarta, 1999
Ketua Yayasan Panca Dian Kasih, Jakarta, 2001
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, 2002
Sekretaris Dewan Pembina PB As’adiyah
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2015-2020
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia 2015-2020
Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, 2011-2014
Imam Besar Masjid Istiqlal, sejak 2016 (1)
Karya Buku
Jihad Melawan Religious Hate Speech
Islam Nusantara: Jalan Panjang Moderasi
Shalat Sufistik
Geliat Islam Di Negeri Non-Muslim: Sebuah
Teologi Korupsi
Allah Tujuan Kita, Mendekati Allah untuk Meraih Kebahagiaan
Khutbah-Khutbah Imam Besar
Argumen Kesetaraan Jender: Perspektif Al-Qur’an
Fikih Wanita Untuk Semua
Islam Fungsional
Ketika Fikih Membela Perempuan
Mendekati Tuhan dengan Kualitas Feminin
Menuai Fadhilah Dunia, Menuai Berkah Akhirat
Rethinking Pesantren
Tasawuf Modern: Jalan Mengenal & Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Deradikalisasi Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis
Teologi Jender-Antara Mitos dan Teks Kitab Suci
Pintu-Pintu Menuju Kebahagiaan
100+ Kesalahan Dalam Haji & Umrah
The Spirituality of Name – Merajut Kebahagiaan Hidup dengan Nama-Nama Allah
Makna Spiritual Haji & Umrah
Ulumul Qur’an-Mengungkap Makna Tersembunyi Al-Qur’an (2)
Penghargaan
Piagam Penghargaan sebagai Sarjana Teladan IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984.
Piagam Penghargaan Sebagai Doktor terbaik IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1999.
Piagam Penghargaan dari Media Executive Jakarta sebagai PROFIL EKSEKUTIF DAN PENGUSAHA INDONESIA 2000-2001, 23 Maret 2001.
Bintang Karya Satya dari Presiden RI, 2001.
Piagam Penghargaan dari International Human Resources Develeopment Program (IHRDP) sebagai International best Leadership Award (IBLA), 2002, 31 Maret 2002.
Piagam Penghargaan dari International Human Resaorces Develeopment Program (IHRDP) sebagai Asean Bset Executive Award (IBLA) 2002 , 23 Juni 2002.
Penghargaan Peniti Emas Hari Keluarga Nasional (Harganas) IX dari TP PKK Pusat, 29 Juni 2002.
Bintang Maha Putra Utama oleh Presiden Republik Indonesia pada 2014
(Tribunnews.com/ Chrysnha/TribunnewsWiki.comAmi Heppy)