TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti meminta orang tua untuk selalu bersabar dalam mendampingi anak pada pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kesabaran, menurut Retno, adalah modal untuk menghindari kekerasan terhadap anak dalam proses pembelajaran.
"Kesabaran orang tua membimbing anak-anaknya belajar di rumah selama pandemic Covid-19 menjadi modal utama agar anak tetap semangat belajar dan senang belajar," kata Retno melalui keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).
Retno mengatakan, kekerasan tidak akan membuat anak menjadi paham terhadap pembelajaran. Justru kekerasan terhadap anak, malah membuat anak semakin sulit mengerti.
Sehingga sebaiknya kekerasan harus dihindari oleh orang tua selama proses pembelajaran.
Baca: Soal Ibu Bunuh Anak karena Susah Diajari Belajar Online, Pengamat: Orang Tua Tak Siap Jadi Guru
"Kalau tidak bisa mengerjakan selalu dibentak apalagi dipukul, maka sang anak malah akan mengalami kesulitan memahami pelajaran," ucap Retno.
Menurut Retno, pembelajaran jarak jauh tidak menuntut ketuntasan pembelajaran. Selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan keringanan pembelajaran bagi orang tua.
Retno menilai yang terpenting dalam pembelajaran jarak jauh adalah keteraturan belajar.
Pernyataan Retno ini terkait dengan seorang ibu berinisial LH yang tega membunuh anaknya karena kesal setelah korban susah diajarkan saat belajar online.
Setelah membunuh, pelaku LH dan suaminya IS (27) mengubur korban dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.
Korban saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1.
LH yang merasa kesal kemudian mulai melakukan serentetan penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan gagang sapu.
Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tersungkur dan lemas.
Dampingi Si Kembar