Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyakatan (Ditjen PAS) masih terus mencari narapidana narkoba asal Chin, Cai Changpan alias Cai Ji Fan, yang kabur dari Lembaga Pemasyakatan (Lapas) Klas I Tangerang.
Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Rika Aprianti mengatakan pihaknya menggandeng Polda Metro Jaya, Polres Tangerang dan Polsek sekitar untuk mencari Cai Changpan.
"Sekarang masih terus dilakukan pencarian oleh tim pencari dari Lapas 1 Tangerang kerja sama dengan Polres Tangerang dan Polda Metro Jaya, dan Polsek sekitar," kata Rika saat dikonfirmasi, Minggu (20/9/2020).
Baca: Polri Kejar Bandar Narkoba Cai Hi Fan yang Kabur dari Lapas Tangerang Lewat Gorong-gorong
Sebagaimana diketahui, Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang dengan cara menggali lubang dari dalam sel.
Cai Changpan menghilang dari kamar Lapasnya, Senin (14/9/2020).
Saat itu petugas Lapas Tangerang sedang melakukan serah terima karena berganti shift penjagaan.
"Di setiap shift itu ada penghitungan warga binaan. Di situ diketahui bahwa ada kurang 1 orang yang tidak ada," jelas Rika, Sabtu (19/9/2020).
Baca: Gembong Narkoba Terpidana Mati Kabur Dari Lapas Tangerang, Pelaku Gali Lubang Tembus Saluran Air
Rika menerangkan, setiap pergantian shift jaga sudah pasti ada serah terima data warga binaan.
Dalam serah terima itu, katanya, petugas harus menghitung semua warga binaan untuk memastikan tidak ada yang kurang satu pun.
"Setiap pergantian shift jaga itu pasti ada serah terima, termasuk serah terima jumlah dan memang harus dihitung. Pada saat penghitungan itu memang diketahui kurang 1 orang," kata Rika.
Baca: Bak Film Hollywood, Napi Lapas Tangerang Kabur dengan Membuat Lubang Keluar Penjara
Kata Rika, peristiwa kaburnya Cai Changpan akan menjadi evaluasi semua pihak terkait.
Meskipun Cai Changpan dapat kabur, Rika mengaku bahwa penjagaan di Lapas tersebut sebetulnya sudah sangat ketat.
"Kalau pengawasan pastinya ketat, kalau masalah kecolongan tentunya ada evaluasi ya apa yang memang menyebabkan terjadinya ini. Kalau mengenai masalah pengamanan pasti ketat. Tidak ada yang dilonggarkan, sesuai dengan aturan," katanya.