News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Serangan KKB Meningkat Sepekan Terakhir, TNI-Polri Tingkatkan Patroli di Intan Jaya Papua

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi jenazah Serka Sahlan ke Nabire, Intan Jaya, Papua, Jumat (18/9/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan TNI dan Polri meningkatkan patroli di Kabupaten Intan Jaya Papua setelah serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) meningkat dalam kurun sepekan terakhir.

Tercatat tiga orang warga sipil dan dua anggota TNI telah menjadi korban kekejaman kelompok tersebut.

Dua orang warga sipil pengemudi ojek yang menjadi korban yakni Laode Anas Munawir (33) dan Fathur Rahman (23) ditembak oleh KKB pada Senin (14/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIT.

Keduanya ditembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa tepatnya di daerah Wabogombugapa Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Akibatnya Faturahman mendapatkan luka tembak di bawah pusar dan luka sayat di atas kening dan kini telah dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Kuala Kencana.

Baca: Meninggal Ditembak KKB, Jenazah Babinsa Serka Sahlan Dievakuasi dari Intan Jaya ke Nabire

Sementara La Ode Anas Munawir, mendapatkan luka tembak di lengan tangan sebelah kanan dan kini telah dirawat di RSUD Kabupaten Mimika.

Sementara itu seorang pengemudi ojek lainnya, Badawi (51), meninggal dunia akibat kehabisan darah setelah tangan kirinya putus ditebas parang oleh KKB.

Badawi diserang di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Propinsi Papua tepatnya di belakang SD YPPK Santo Misael pada Kamis (17/9/2020) sekira pukul 10.50 WIT.

Tidak hanya itu, seorang anggota Kodim 1404/Pinrang yang bertugas sebagai Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa, Serka Sahlan, gugur setelah ditembak KKB pada hari yang sama sekira pukul 14.30 WIT.

KKB juga membunuh anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, Pratu Dwi Akbar Utomo, yang bertugas sebagai Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya Sabtu (19/9/2020) kemarin.

Kontak tembak yang menewaskan Pratu Dwi tersebut terjadi sekira pukul 13.17 WIT.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria menjelaskan kedua personel yang menjadi korban tersebut tengah bertugas untuk menyiapkan Koramil dan Kodim baru di wilayah tersebut.

Koramil dan Kodim baru tersebut dibuat, kata Reza, dalam rangka membantu Pemda untuk berbagai program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

Baca: KKB Kembali Beraksi di Intan Jaya Papua, Seorang Anggota TNI dan Tukang Ojek Tewas

"Atas kejadian ini, aparat gabungan TNI dan Polri meningkatkan patroli untuk menangkap pelaku teror di kawasan tersebut, demi ketenangan warga masyarakat," kata Reza dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Sabtu (19/9/2020).

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan meski TNI kembali berduka atas kejadian ini, namun pihaknya tetap bertekad untuk bersama-sama dengan Polri menjaga kedamaian di tanah Papua.

Suriastawa mengatakan fakta menunjukkan bahwa situasi tidak aman yang terjadi di Papua dan Papua Barat diakibatkan oleh aksi teror dan kriminal gerombolan yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

Selain itu, ia mengatakan seorang pentolan yang disebutnya sebagai gerombolan teroris separatis itu secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri pada Sabtu (19/9/2020) kemarin melalui akun medsosnya.

"Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual," kata Suriastawa dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Sabtu (19/9/2020).

Menurutnya, gerombolan KKB selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang.

"Kepada warga masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan kebohongan yang terus dilancarkan di akun medsosnya," kata Suriastawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini