"Perlu indikator 3M berdasarkan pengamatan. Perlu indikator rasio lacakā¢ Sementara pengaturan pilkada agar tidak terjadi kerumunan orang serta memastikan perilaku 3M dilakukan secara konsisten dan benar serta meniadakan kegiatan kampaye dengan mengumpulkan orang dan mengatur waktu pencoblosan sehingga tidak terjadi banyak orang berkumpul," demikian Iwan.
Di sela diskusi, moderator yang juga Ketua Dewan Pembina KSDI Maruarar Sirait menggelar poling yang diikuti partisipan.
Dari tiga pertanyaan, salah satu pertanyaan adalah apakah setuju menunda pilkada atau tetap menjalankan Pilkada dengan syarat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Hasilnya, 42 persen setuju Pilkada ditunda, sementara 58 persen menjawab Pilkada dilanjutkan dengan syarat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.
Baca: Ini Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Covid-19 Tertinggi
Pertanyaan poling kedua seputar PSBB, 80 persen partisipan yang menjawab mau dan setuju melanjutkan PSBB, sementara 20 persen mau PSBB dihentikan. Sementara terkait dengan pertanyaan ketiga, yaitu ketegasan aparat dalam menegakkan protokol kesehatan, 97 persen setuju, dan hanya 3 persen yang tidak setuju.
Dalam kesempatan ini, Maruarar berterimakasih kepada Iwan yang telah memaparkan data-data dengan sangat baik dan transparan.
Sebelumnya, Maruarar menjelaskan bahwa Iwan merupakan okter Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan meraih gelar master of Science in Epidemiology, University of California, Los Angeles. Iwan juga adalah konsultan untuk model epidemi Covid-19 di Bappenas dan sempat bekerja sebagai konsultan di UNAIDS, dan sekarang, Iwan juga adalah seorang Research Associate di Pusat Penelitian Kesehatan, Universitas Indonesia dan Dosen di Departemen Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
"Pengalawan Pak Iwan di dunia riset sangat panjang, baik di Indonesia atau lembaga-lembaga internasional, seperti UNICEF. Pikiran-pikiran Iwan dipublikan oleh jurnal-jurnal ilmiah, baik di dalam negeri atau luar negeri seperti Asia Pacific Journal of Public Health dan British Journal of Nutrition. Ini CV Pak Iwan ini sangat kredibel," jelas Maruarar.