News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Ingin Buat Segitiga Kawasan Pertumbuhan Ekonomi di Utara Jabar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat untuk saling melengkapi dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang ada di Jakarta.

Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas percepatan Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban, di Istana Bogor, Selasa, (22/9/2020).

Baca: Jokowi Ingin Utara Jawa yang Tersambung Tol Jadi Superkoridor Ekonomi

"Ini dikembangkan saling mengisi dengan Tanjung Priok, komplementer bukan kompetisi," kata Jokowi.

Presiden juga berharap apabila pembangunan pelabuhan Patimban rampung maka tercipta segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi di Utara Jawa Barat yaitu Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati di Majalengka, dan Kawasan Industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

"Sebagai sebuah Kawasan Industri saling terkoneksi saling mendukung satu dengan yang lain sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif," katanya.

Baca: Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Dikebut

Oleh karena itu Presiden meminta pembangunan Pelabuhan Patimban dipercepat. Sehingga daerah-daerah di utara Jawa, dapat menjadi superkoridor ekonomi.

Pemerintah menetapkan Pelabuhan Patimban sebagai Proyek Strategis Nasional melalui Perpres nomor 47 tahun 2016.

Pelabuhan yang berlokasi di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang itu memiliki nilai investasi Rp 43,2 triliun. Pelabuhan dengan terminal kontainer tersebut memiliki kapasitas 7,5 juta TEUs.

Pelabuhan dengan luas 654 hektare tersebut diibangun untuk mengurangi kelebihan kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini