TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Rabu (23/9/2020) pagi.
Pidato ini merupakan pidato pertama kalinya bagi Jokowi sejak menjabat sebagai Presiden.
Sebelum-sebelumnya, Jokowi memilih menugaskan Wakil Presiden yang saat itu dijabat Jusuf Kalla untuk berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.
Baca: Iluni UI: Pak Jokowi, Tunda Dulu Pilkada Serentaknya, Risiko Penularan Covid-19 Terlalu Tinggi
Dalam pidato kali ini, karena situasi pandemi Covid-19, Jokowi menyampaikan pidato secara virtual.
Dalam pidatonya, Jokowi juga menggunakan bahasa Indonesia.
Pidato Jokowi itu disiarkan live di akun Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam pidato berdurasi sekira 10 menit itu, Jokowi menyinggung soal meningkatnya rivalitas dan perpecahan di tengah Pandemi Covid-19 hingga soal Palestina yang belum merdeka.
Berikut poin-point Pidato yang disampaikan Jokowi dalam Sidang Majelis Umum PBB:
1. Singgung Masih Adanya Rivalitas dan Perpecahan di Tengah Pandemi
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung belum tercapainya dunia yang diimpikan, yakni dunia yang stabil, damai dan sejahtera.
Menurut Jokowi, konflik, kemiskinan dan kelaparan masih terus terjadi di berbagai belahan dunia.
Terlebih di masa Pandemi Covid-19, rivalitas dan perpecahan justru semakin tajam.
Baca: Pidato di Sidang Umum PBB, Trump Minta China Tanggungjawab Penyebab Munculnya Covid-19
Padahal, menurut Jokowi, dalam situasi Pandemi, semestinya semua bersatu padu.
"Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," kata Jokowi.