Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bencana banjir di ibu kota berpotensi lebih cepat terjadi.
Hal itu terjadi karena ada anomali cuaca atau perubahan iklim tak biasa di Indonesia.
Kata dia, jika biasanya bencana banjir terjadi di bulan Desember, Januari hingga Maret, tapi siklus tersebut berpotensi lebih cepat.
"Biasanya banjir masuknya Desember, Januari, sampai Maret. Ada potensi lebih cepat," kata Riza kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).
Baca: Kemampuan Wonderkid Persija Jakarta Bikin Tottenham Hotspur Terkesan
Menghadapi potensi tersebut, Pemprov DKI kata dia terus menanggulangi banjir dalam rangka menghadapi musim hujan.
Setidaknya ada 54 ekskavator yang dikerahkan untuk mengeruk lumpur guna mengatasi pendangkalan sungai.
Baca: BREAKING NEWS: Polisi Gerebek Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat, Dokter Hingga Pasien Diamankan
Ekskavator itu bekerja terus setiap hari di sungai-sungai ibu kota dan sejumlah waduk.
"Masyarakat mungkin tidak lihat kami punya 54 alat berat ekskavator yang setiap hari mengeruk sungai dan waduk di Jakarta dalam rangka meningkatkan volume penampungan air," ucap dia.
Baca: Punya Bekal dari Tottenham Hotspur, Nathan Fariel Kusuma Bangga Perkuat Persija Jakarta
Pemda DKI juga telah membuat sodetan, mengatur pintu air, hingga memperbaiki pompa-pompa air ataupun rumah pompa yang ada.
Riza menegaskan petugas bekerja bukan hanya kala banjir melanda, tapi juga saat kemarau terjadi.
"Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa," katanya.