"Bahkan sejumlah tempat tidak terjadi," ungkapnya.
"Kami mendorong ini diperbaiki dulu, kalau kita nggak sanggup memperbaiki baru berpikir tentang penundaan," ujarnya.
Jeirry menyebut, Komite Pemilih Indonesia juga meminta penundaan Pilkada yang awalnya direncanakan digelar 23 September 2020 menjadi 9 Desember 2020.
"Kemudian dalam perjalanan kita tahu nggak pasti kapan Covid-19 selesai, ketidakpastian Covid-19 makin kita paham karakter virus, kita makin tahu bagaimana cara menghindar dari virus, itu yang memutuskan kita tetap melaksanakan Pilkada 2020," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)