News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minta Aparat Cek Keaslian Akun Oknum MUI Pengunggah Kolase Ma'ruf-Kakek Sugiono

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sufmi Dasco Ahmad

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar viral kolase dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dengan bintang porno asal Jepang Shigeo Tokuda atau yang kerap disebut 'Kakek Sugiono' oleh masyarakat Tanah Air. 

Kolase itu diunggah melalui akun media sosial dari oknum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Terkait hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta aparat yang berwenang mengecek keaslian akun pengunggah kolase tersebut. 

"Ya yang pertama-tama nanti saya minta tolong kepada pihak yang berwenang untuk mengecek, apakah akunnya itu asli atau tidak," ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10/2020). 

Alasan Dasco meminta aparat mengecek keaslian akun tak lain karena biasanya para ulama jika ingin mengkritik seseorang justru mendoakan. 

Baca: Kolase Foto Wapres - Kakek Sugiono Dibuat Ketua MUI, Ini Reaksi Jubir hingga Wakil Menteri Agama

"Karena setahu saya ulama itu biasanya kalau ingin mengkritik orang itu biasanya dengan mendoakan, semoga misalnya orangnya cepat sadar, sehat wal afiat. Itu biasanya begitu kalau ulama," kata dia. 

Menurut politikus Gerindra itu ada kemungkinan akun tersebut di-hack.

Namun itu tentu membutuhkan pembuktian dan pengecekan dari aparat yang berwenang. 

"Kalau akun asli di-hack kan artinya bukan dengan sengaja. Kan itu kan perlu pembuktian-pembuktian. Itu nanti minta kepada pihak siber dari kepolisian untuk mengecek apakah itu di hack atau nggak," jelasnya. 

Akan tetapi, jika benar akun tersebut dimiliki oleh oknum MUI maka Dasco melihat hal tersebut perlu dipertanyakan.

Tak hanya itu, masalah tersebut juga perlu ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku. 

"Nah ini saya nggak tahu akunnya asli apa nggak. Tapi kalau kemudian ada ulama begitu, ya, itu perlu dipertanyakan. Dan itu nanti kita serahkan kepada mekanisme yang berlaku, ada UU ITE, ada penghinaan terhadap simbol negara. Ya itu nanti kita serahkan kepada yang berwenang," tandasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini