TRIBUNNEWS.COM - Situasi demonstrasi penolakan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), Kamis (8/10/2020), di Simpang Harmoni, Jakarta, memanas.
Dilansir tayangan Kompas TV, massa melakukan pelemparan batu ke arah aparat kepolisian.
Aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Sebelumnya, massa aliansi mahasiswa memblokade Simpang Harmoni, Jakarta Pusat.
Diketahui massa akan menggelar aksi demo menolak UU Ciptaker di sekitaran Istana Negara, Jakarta.
Dilansir Kompas.com, arus lalu lintas di Simpang Harmoni tersendat.
Baca: 64 Anak Sekolah dan Putus Sekolah Nyaris Demo di Depan Gedung DPR, Akhirnya Dijemput Orangtua
Baca: Siswa SMP Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Bawa Ketapel dan Tembakau Gorila
Gabungan TNI dan Polri mengadang massa yang mengarah ke Istana Negara.
"Kita geruduk istana Presiden yang dibangun dengan perjuangan rakyat," tutur salah satu orator.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi menyarankan pengguna jalan agar tidak melalui Simpang Harmoni.
Lilik menyebut kepolisian melakukan pengalihan arus untuk sementara.
Adapun pengalihan arus bersifat situasional.
"Untuk sementara kami alihkan," kata Lilik.
Baca: Demo Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Lempari Petugas dengan Batu Saat Dihadang di Flyover UI
Sebelumnya diektahui Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Ciptaker di Istana Negara, hari ini.