News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahfud MD: Hasil Autopsi Pendeta Yeremia Tidak Harus Dikaitkan dengan Kesimpulan TGPF Intan Jaya

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keganasan gerombolan separatis teroris Papua berlanjut di Hitadipa. Setelah memakan korban warga sipil beberapa hari yang lalu, 1 diantaranya tewas di tempat dan menembak 2 TNI. Kini giliran pendeta Yeremia Zanambani, yang jadi korban keganasan gerombolan ini. Kejadian ini menambah daftar Panjang korban keganasan KKSB Papua yang sedang mencari perhatian menjelang SU PBB tanggal 22-29 September mendatang. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan hasil autopsi dari jenazah Pendeta Yeremia Zanambani tidak harus dikaitkan dengan kesimpulan akhir temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya.

Sehingga, kata Mahfud, kesimpulan tersebut tidak harus menunggu hasil autopsi terhadap jenazah Pendeta Yeremia Zanambani.

Mahfud menegaskan nantinya hasil autopsi tersebut untuk keperluan pengadilan.

Hal tersebut diungkapkannya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020).

"Untuk autopsi itu nanti adalah untuk pro justicia. jadi tidak harus menunggu tanggal 17. Yang penting sudah ada surat kesediaan dalam rangka proses hukum pengungkapan fakta hukumnya yang pro justicia, keluarga ini setuju agar jenazah diautopsi. Yang pokok ke situ. Jadi tidak harus dikaitkan dengan keputusan, kesimpulan tanggal 17 karena itu untuk keperluan pengadilan, terbunuh karena apa, dan sebagainya itu nanti akan ketemu otopsinya," kata Mahfud

Baca juga: Mahfud MD: TGPF Intan Jaya Berhasil Tembus Blokade yang Dulu Dikuasai KKSB dan Temui Saksi Kunci

Baca juga: Anggotanya Diserang KKSB, TGPF Intan Jaya Tak Gentar Lanjutkan Investigasi

Baca juga: Dua Anggota TGPF Intan Jaya yang Tertembak di Distrik Hipadita Dievakuasi ke Jakarta

Senada dengan itu, Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Intan Jaya Benny Mamoto mengungkapkan tugas timnya adalah mendapatkan kepercayaan keluarga untuk proses penegakan hukum yang dulu tidak bisa didapatkan oleh aparat dan pemerintah setempat.

"Kami hanya membukakan blokade yang tadinya begitu kuat menolak akhirnya berhasil dan itu sungguh satu hal yang patut kami syukuri karena TGPF bisa berkontribusi untuk mendukung penyidikan yang tadinya terhenti," ungkap Benny.

Berdasarkan pengalamannya di bidang kepolisian hasil autopsi tersebut diperkirakan akan selesai dalam dua minggu.

"Pengalaman kami ketika menangani kasus dulu visum bisa keluar dua minggu kemudian tergantung nanti bagaimana kondisi jenazah," tambah Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini