News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa Qunut Subuh, Tulisan Arab dan Latin, Beserta Sholawat Nabi Muhammad SAW

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi-Bacaan Doa Qunut Subuh, Tulisan Arab dan Latin, Beserta Sholawat Nabi Muhammad SAW.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan doa qunut subuh, qunut witir, dan qunut nazilah, dilengkapi sholawat Nabi Muhammad SAW.

Doa Qunut terbagi menjadi tiga yakni Qunut Subuh, Qunut Nazilah, dan Qunut Witir.

Untuk doa Qunut Subuh dapat dilafalkan saat mengerjakan shalat subuh.

Sementara doa Qunut Nazilah bisa diucapkan sebagai ikhtiar agar terhindar dari musibah.

Apalagi di tengah pandemi corona yang mewabah di seluruh dunia.

Berdoa dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi dengan Allah SWT.

Baca juga: Sholawat Nariyah Amalan Pelancar Rezeki, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan

Baca juga: Bacaan Doa setelah Sholat Tahajud dan Niat, Dilengkapi Zikir serta Tulisan Arab hingga Latinnya

Berikut Doa Qunut Subuh, Qunut Witir, dan Qunut Nazilah, dilansir Tribunnews.com dari beberapa sumber:

Qunut Subuh

Doa Qunut Subuh merupakan doa yang dilafalkan saat mengerjakan shalat subuh.

Mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang diunggah di laman resmi Kemenag Sumsel, doa Qunut Subuh dibaca pada rakaat kedua.

Saat i'tidal berdiri tegak dari ruku' setelah membaca "Rabbana Lakal Hamdu...", lalu membaca doa Qunut Subuh.

Berikut bacaannya:

Doa Qunut Subuh (Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)

"ALLAHUMMAH DIINII FIIMAN HADAIT. WA 'AAFINII FIMAN AAFAIT. WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT. WABAARIKLII FIIMAA A'THAIT. WAQINII BIRAHMATIKA SYARRA MAA QADLAIT. FA INNAKA TAQDLII WALAA YUODLAA 'ALAIK. WA-INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT. WALAA YA'IZZU MAN AADAIT. TABAARAKTA RABBANAA WATA 'AALAIT. FALAKAL HAMDU 'ALAA MAA QADLAIT. ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU I LAIK. WASHALLALLAAHU'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABYYIL UMMIYYI WA-'ALAA AALIHI WASHAHBIHII WASALLAM."

Artinya: 

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan."

"Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."

Doa Qunut Witir

Doa Qunut Witir merupakan doa yang dibaca pada rakaat terakhir shalat witir.

Dosen Fakultas Ushuludin Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Intan Lampung Muhammad Afif Anshori dalam tayangan YouTube Tribun Lampung berjudul "Bacaan Doa Qunut Witir dan Artinya, Simak Makna Doa Qunut Witir" mengatakan, doa Qunut dibaca setelah ruku', i'tidal berdiri dan membaca doa Qunut.

Doa ini dibaca pada pertengahan bulan Ramadhan.

Beberapa pendapat menyebut doa ini dibaca pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Hukum membaca doa Qunut Witir adalah sunnah.

Berikut ini bacaan doa Qunut Witir:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ, فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ , وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّمَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Allahhummahdinii fiiman hadait. Wa'a finii fiman 'aafait. Wa tawallanii fiiman tawal-laiit. Wa baarik lii fiimaa a'thait. Wa qinii syarra maa qadhait. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.
Wa innahu laayadzilu man walait."
"Wa laa ya'izzu man 'aadait.  Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqadhait. Astaghfiruka wa'atuubu ilaik. Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi.
Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam."

Artinya: 

"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, maafkanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau maafkan, tolonglah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tolong, berkatilah aku dalam semua pemberian-Mu, dan peliharalah aku berkat karunia-Mu dari keburukan qada-Mu. Karena sesungguhnya Engkaulah yang memberi keputusan dan tiada seorang pun yang menetapkan keputusan terhadap-Mu, dan sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami lagi Maha tinggi, bagi-Mu segala puji atas semua keputusan-Mu. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu, dan segala salawat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan juga segenap keluarga dan para sahabatnya."

Qunut Nazilah

Doa Qunut Nazilah bisa diucapkan sebagai ikhtiar agar terhindar dari musibah.

Apalagi di tengah pandemi corona yang mewabah di seluruh dunia.

Mengutip dari Taushiyah Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Menangkal dan Menghadapi Penyebaran Virus Corona yang dikeluarkan pada 3 Maret 2020, doa Qunut dapat dilafalkan setiap shalat fardhu.

Berikut doa Qunut Nazilah:

Doa Qunut Nazilah (mui.or.id)

"Allaahummahdii fiiman hadaiyt. Wa 'aafinaa fiiman 'aafaiyt. Wa tawallani fiiman tawallaiyt. Wa baarikli fiimaa a'thoiyt. Wa qini syarro maa qodloiyt. Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo 'alaiyk. Wa innahu laa yadzillu man waalayt. Wa laa ya'izzu man 'aadaiyt. Tabaarokta robbanaa wa ta'aalaiyt. Fa lakal hamdu 'alaa maa qodloiyt. Astaghfiruka allahumma wa atuubu ilaiyk."

"Allaahummadfa' 'annal gholaa'a wal balaa'a wal wabaa' wal Fahsyaa'a wal munkar was suyuufal mukhtalifata wasy ssyadaaida wal mihan maa zhoharo minhaa wa maa bathona mim balainaa hadzaa khoosshoh, wa min buldaanil muslimiina 'aammatan innaka 'alaa kulli syaiin qadiir."

"Wa shallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin walkhamdulillahirabbil 'alamiin."

Artinya: 

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin."

"Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan."

"Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."

Tata cara doa Qunut Nazilah:

1. Dilakukan di setiap shalat fardhu di rakaat terakhir setelah ruku'.

2. Membaca doa Qunut Nazilah.

3. Dibaca pelan saat shalat sirriyah (shalat yang disunnahkan tidak mengeraskan suara, yaitu shalat Dhuhur dan Ashar) dan dibaca keras saat shalat jahriyah (shalat yang disunnahkan mengeraskan suara, yaitu shalat Maghrib, Isya', Subuh), baik ketika menjadi imam atau sedang shalat sendiri

4. Bagi imam shalat jamaah, saat membaca doa Qunut Nazilah agar mengumumkan lafaz doanya yaitu dengan mengubah kata ganti untuk diri sendiri (Allahummahdini fiman hadait,mutakallim wahdah ) menjadi kata ganti untuk orang banyak (Allahummahdini fiman hadait, mutakallim ma'al ghair), dan makmum cukup mengaminkannya.

Lafazh doa Qunut Nazilah yaitu setelah doa qunut shalat Subuh ditambahkan dengan doa qunut nazilah Umar bin Khattab dan Ibnu Umar RA, dilansir Kemenag.go.id, yakni:

Lafazh doa qunut nazilah. (Kemenag.go.id)

Artinya:

“Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari nikmat-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu dan takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

Adapun sebagai informasi, berikut ini bacaan sholawat Nabi Muhammad SAW dan manfaatnya, dilansir sumsel.kemenag.go.id:

Bacaan sholawat merupakan pujian yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW.

Sholawat dari Allah berarti memberi rahmat dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan.

Bersholawatlah untuk Nabi, seperti dengan berkata:

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”

Artinya:

Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, ia bertanya,"Wahai Rasulullah, adapun pemberian salam kepadamu kami telah mengetahuinya, bagaimana kami harus membaca sholawat?"

Nabi menjawab, ucapkanlah:

"Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid.” (Riwayat al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan lainnya).

Selanjutnya, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh ketika mengucapkan shalawat kepada Rasulullah.

Di antaranya sesuai dengan pesannya dalam sebuah hadits, artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali shalawat.” 

Kemudian, manfaat lainnya sebagaimana isi doa dalam Shalawat Munjiyat dengan lima permohonan melalui bacaan shalawat, yaitu 

1. Allah memberi ‘keselamatan’ dari perkara-perkara yang menakutkan dan membinasakan.

2. Allah ‘mengabulkan’ seluruh hajat yang diminta, 

3. Allah ‘menyucikan’ diri kita dari hal-hal yang buruk, 

4. Allah ‘mengangkat’ posisi kita kepada derajat yang paling tinggi.

5. Allah ‘menyampaikan’ pusat cita-cita kita. Yang kesemuanya itu akan menjadi kebaikan-kebaikan di dunia ini dan juga setelah kematian nanti.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Miftah/Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini