News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober 2020, Diperingati Lebih dari 150 Negara, Berikut Sejarahnya

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani padi di Jember, Jawa Timur. Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober 2020, Diperingati Lebih dari 150 Negara, Berikut Sejarahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 16 Oktober, diperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day.

Kali ini, Hari Pangan Sedunia yang diperingati lebih dari 150 negara ini bertepatan dengan adanya wabah pandemi Covid-19 melanda dunia.

Pandemi pun menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian.

Namun, situasi ini memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian.

Diketahui, tema Hari Pangan Sedunia tahun 2020 adalah "Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita”.

“Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua,” kata Victor Mol, Perwakilan FAO di Indonesia.

Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2020, FAO: Pandemi Jadi Kesempatan Bangun Kembali Sistem Pangan dan Pertanian

Seperti yang diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Hari Pangan Sedunia 2020 juga memberikan kesempatan untuk berterima kasih kepada Pahlawan Pangan.

Para pahlawan pangan tersebut, meluputi petani, nelayan, komunitas hutan dan pekerja di seluruh rantai pasokan makanan, yang dalam keadaan apa pun, terus menyediakan makanan untuk komunitas mereka dan sekitarnya.

Memperingati Hari Pangan Sedunia ini, FAO Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk “Food Heroes Festival” yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual.

Petani Jagung di Desa Camplong, NTT. (Harriansyah/FAOID)

Sejarah Hari Pangan Sedunia

Sejarah peringatan hari pangan sedunia bermula dari konferensi FAO ke 20, bulan Nopember 1976 di Roma, sebagaimana dilansir dinaspangan.sumbarprov.go.id.

Diinisiasi oleh beberapa negara yang tergabung dalam Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) pada konferensi FAO.

Hingga memutuskan untuk dicetuskannya resolusi No. 179 mengenai World Food Day.

Namun, ide untuk merayakan Hari Pangan di seluruh dunia datang dari Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Pal Romany.

Baca juga: Program Taman Nusatera Berdayakan Petani dan Nelayan Perkuat Ekosistem Korporasi

Di mana perayaan tersebut, dimaksudkan untuk menyoroti persoalan kemiskinan dan kelaparan.

Resolusi disepakati oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia.

Kemudian, ditetapkan bahwa mulai tahun 1981 segenap negara anggota FAO setiap tanggal 16 Oktober memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS).

Tujuan adanya peringatan HPS untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun nasional.

Penyelenggaraan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan konsekuensi keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO.

Acara diselenggarakan lintas departemen dan sebagai vocal point FAO di Indonesia, Menteri Pertanian menetapkan Departemen Pertanian sebagai departemen utama (leading institution) penyelenggara HPS.

Plt. Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Riwantoro mewakili Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, saat penyerahan trofi kepada pemenang Festival Pangan Lokal (FPL) di lokasi pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Kendari, Sabtu (2/11/2019). (Badan Ketahanan Pangan)

75 Tahun FAO

Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini, FAO berusia 75 tahun.

FAO berdiri pada 16 Oktober 1945, beberapa hari sebelum Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan.

Tujuannya, untuk membangun pertanian dan menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang.

Kehancuran massif perang Dunia II yang menimbulkan jutaan korban meninggal dunia baik karena perang maupun kelaparan merupakan latar belakang berdirinya FAO.

“FAO lahir di tengah bencana. Situasi saat Pandemi COVID-19 semakin menjelaskan bahwa misi FAO hari ini tak berubah sejak FAO berdiri 75 tahun lalu. Pandemi COVID-19 mengingatkan kita bahwa kecukupan dan keamanan pangan bergizi dan pola makan yang sehat penting untuk semua orang," kata  Victor.
Saat ini, FAO memiliki 194 negara anggota dan bekerja di lebih dari 130 negara di seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribunnewswiki.com/SO)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini