TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengatakan sah-sah saja jika dirinya berkeinginan untuk maju sebagai calon presiden 2024.Diutarakan Gatot saat wawancara
bersama Karni Ilyas dengan tajuk "Manuver Jenderal Gatot".
Gatot ditanya apakah berkeinginan menjadi calon presiden 2024 melalui Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)."Hal itu sah-sah saja kalau saya punya keinginan," ujar Gatot, Jumat (16/10/2020) malam.
Tapi, menurut Gatot, situasi Indonesi saat ini tengah fokus menghadapi pandemi Covid-19.
Maka tidak etis baginya jika sudah memikirkan akan maju calon presiden 2024, apalagi dengan menjadikan KAMI sebagai partai politik.
"Situasi bangsa seperti ini, menghadapi dua permasalahan yang sama-sama berat.
Dan belum menemukan cara pasti untuk selamat dari dua ini, terus saya punya potensi, dan teman-
teman punya preferensi, berfikir untuk 2024 saya katakan itu tidak etis," tutur Gatot.
Gatot berpandangan biarlah KAMI berjalan sebagai gerakan moral masyarakat Indonesia dari berbagai
elemen dan komponen bangsa yang tujuannya tidak lain untuk terwujudnya keadilan masyarakat
Indonesia.
"Biarlah setelah ini berjalan, nanti kita berpikiran lagi. Tapi ini dulu yang kita presentasikan untuk bangsa dulu," tutur Gatot.
Gatot menerangkan KAMI dibentuk dengan tujuan gerakan moral masyarakat Indonesia. Terutama untuk terwujudnya keadilan masyarakat Indonesia.
"Saya ulangi bahwa KAMI ini adalah kumpulan orang-orang yang berdasarkan moral. Jadi kalau politik itu berjuang untuk berkuasa, kalau KAMI berjuanguntuk sebuah nilai," ujar Gatot dalam wawancara itu .
KAMI tidak akan menjadi partai politik. Sebab, ucap Gatot, akan mengkhianati masyarakat yang
tergabung dalam KAMI.
"Kalau ini menjadi partai maka saya tegaskan di sini bahwa orang-orang KAMI, deklarator KAMI, presidium KAMI adalah mengkhianati kepercayaan rakyat," tuturnya.
Gatot memastikan Presidium KAMI, yakni dirinya dan Din Syamsuddin, akan keluar dari KAMI jika
menjadi partai politik.
"Saya ulangi, kalau KAMI ini berubah menjadi partai, catat semua masyarakat, bahwa deklarator apalagi presidium KAMI adalah mengkhianati kepercayaan rakyat yang bergabung dengan KAMI," tutur Gatot.