"Bagaimana caranya hanya daging sapi saja yang kita beli, yang lainnya misal padi (tanam) sendiri, sayur sendiri, paling-paling beli garam," tuturnya.
Ia juga bekerja sama dengan rekannya untuk ternak kuda. Kuda itu diternak, hingga dapat dijual.
"Kuda punya teman saya. Kebetulan teman saya kewalahan, dia jago ternak kuda. Hampir tiap bulan punya anak. Ya sudah kerja sama saja sama saya. Ada lahan, ada tempatnya, nanti kita bagi-bagi. Daripada pusing-pusing, anak-anak kuda ini dijual. Selain kuda, ada ayam, ada bebek," ucap Gatot.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Cs Cekcok dengan Polisi, Dilarang Jenguk Anggota KAMI yang Ditahan
Tak Jadi Parpol
Gatot mengaku akan ke luar dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) jika menjadi partai politik.
Gatot menerangkan KAMI dibentuk dengan tujuan gerakan moral masyarakat Indonesia.
Terutama untuk terwujudnya keadilan masyarakat Indonesia.
"Saya ulangi bahwa KAMI ini adalah kumpulan orang-orang yang berdasarkan moral. Jadi kalau politik itu berjuang untuk berkuasa, kalau KAMI berjuang untuk sebuah nilai," ujar Gatot dalam wawancara bersama Karni Ilyas, Jumat (16/10/2020).
KAMI tidak akan menjadi partai politik. Sebab, ucap Gatot, akan mengkhianati masyarakat yang tergabung dalam KAMI.
"Kalau ini menjadi partai maka saya tegaskan di sini bahwa orang-orang KAMI, deklarator KAMI, presidium KAMI adalah mengkhianati kepercayaan rakyat," tuturnya.
Gatot memastikan Presidium KAMI, yakni dirinya dan Din Syamsuddin, akan ke luar dari KAMI jika menjadi partai politik.
"Saya ulangi, kalau KAMI ini berubah menjadi partai, catat semua masyarakat, bahwa deklarator apalagi presidium KAMI adalah mengkhianati kepercayaan rakyat yang bergabung dengan KAMI," tutur Gatot.
Penulis: Dennis/Gita/Hasanuddin