TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia) baru saja mengumumkan hasil telesurvei mereka atas persepsi publik tentang Vaksin Merah Putih yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi RI.
Hasilnya, sebanyak 70,7 persen responden menyatakan optimis Vaksin Merah Putih akan menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Soal Vaksin Merah Putih, hampir 60 persen mengaku tahu. Sebanyak 71 persen mengaku optimis," ungkap Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKOPI, Justito Adiprasetio dalam paparannya melalui diskusi virtual yang diikuti Tribunnews, Jumat (16/10/2020).
Saat kepada responden ditanyakan tentang ancaman Covid-19 terhadap masyarakat Indonesia dibanding 6 bulan lalu, 60 persen lebih merasa Covid-19 lebih mengancam saat ini dibanding enam bulan lalu.
"Dengan temuan ini, kesadaran masayarakat untuk tidak menyepelekan virus Covid-19 semakin meningkat," sebutnya.
Sementara itu, ketika responden ditanya seputar pengetahuan mereka terhadap orang sekitarnya yang terkena Covid-19, mereka menjawab cukup tahu, 3-4 orang yang terkena dari yang mereka kenal.
"Kita cukup optimis terhadap upaya menemukan vaksin Merah Putih ini. Namun masyarakat harus diberikan informasi agar pengetahuan terhadap vaksin ini makin luas," ungkap Justito.
Justito juga menjelaskan, ada kenaikan persepsi ancaman Covid-19 di mata publik dibandingkan 6 bulan lalu. Hal tersebut dapat terlihat dari 64,7% responden yang menjawab bahwa Covid-19 sebagai sebuah ancaman.
Justito menyatakan, temuan tersebut berbanding lurus dengan sedikitnya jumlah responden yang percaya bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 yaitu sebesar 26,5 persen.
Baca juga: Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 55 Persen, Uji Praklinik Pada Hewan Mulai November
Jumlah tersebut turun 5,3% dari survei sebelumnya yang dilakukan pada awal September 2020 lalu.
“Meningkatnya persepsi ancaman Covid-19 dan semakin menurunnya tingkat kepercayaan bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 merupakan sebuah penanda bahwa tingkat kesadaran publik akan bahaya dari virus itu meningkat,” ujar Justito.
GeNose
Di survei ini, KedaKopi juga mengukur persepsi masyarakat tentang GeNose, alat deteksi cepat Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dari 803 responden, yang memberikan jawaban atas survei ini menunjukkan, 45 persen mengaku tahu GeNose. Sisanya menjawab tidak tahu.