Sejak pandemi Covid-19, kapal penumpang dilarang memasuki pelabuhan tersebut.
“Ini kami lakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Kami tidak memiliki cukup petugas kesehatan untuk memeriksa banyaknya penumpang yang turun dari kapal Pelni,” tukas Abdul Hamid Rizal selaku Bupati Kabupaten Natuna.
Di satu sisi, kebijakan tersebut pastilah merugikan, karena aktivitas warga menjadi terhambat.
Di sisi lain, penutupan pelabuhan dari kapal penumpang, harus dilakukan demi mencegah penularan Covid-19.
Sekali lagi, warga serta para pemangku kepentingan di Kabupaten Natuna, kompak menerima keputusan penutupan pelabuhan tersebut.
Sebaliknya, kapal barang yang membawa kebutuhan pokok, tetap diperkenankan memasuki pelabuhan di Kabupaten Natuna.
“Aturannya, juga ketat. Anak Buah Kapal (ABK) kapal barang tersebut, harus menjalani swab test dan baru diperbolehkan turun ke dermaga pelabuhan, jika hasil swab test mereka negatif. Seluruh barang di atas kapal, disemprot dengan disinfektan, sebelum diturunkan ke pelabuhan,” kata dia.
Proses pengambilan sampel ABK untuk swab test dan penyemprotan muatan kapal barang tersebut, dilakukan di perairan luar area pelabuhan.
Setelah hasil swab test ABK keluar, sekitar 3-4 hari kemudian, dan hasilnya negatif, baru kemudian kapal barang itu dibolehkan bersandar di pelabuhan serta menurunkan muatan mereka.
Dari pelabuhan di Kabupaten Natuna, kapal barang membawa berbagai komoditi.
Antara lain, komoditi pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan.
Dengan demikian, aktivitas ekonomi warga, relatif masih terjaga di masa pandemi Covid-19 ini.
Dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, proses arus bongkar-muat agak melambat, karena konsekuensi dari penerapan protokol kesehatan.
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Tugas Ratmono, Kepala Pusat Kesehatan TNI sekaligus Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, menuturkan, ia mengirimkan sejumlah tenaga kesehatan untuk mendukung proses karantina di Lanud Raden Sadjad tersebut.
“Atas perintah Kepala Staf TNI Angkatan Darat waktu itu, sejumlah dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat, kami kirim ke Natuna. Ini wujud dukungan TNI memerangi virus corona tersebut,” ungkap Mayjen TNI Tugas Ratmono,.