Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.
Kemudian ia melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.
Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai.
Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy.
Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali.
Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.
Ketimbang menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.
Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.
Kemudian, pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Suharso dipercaya menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Ahmad Muqowam
Ahmad Muqowam diketahui sebagai politikus PPP.
Pria kelahiran Salatiga 1 Desember 1960 tersebut tercatat sebagai alumni Universitas Diponegoro pada tahun 1987.
Ia tercatat pernah menjadi anggota DPR RI selama 3 periode yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.
Pada Pemilu 2014, Ahmad Muqowam memilih mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI dari Dapil Jawa Tengah.
Ia pun terpilih menjadi anggota DPD RI untuk periode 2014-2019.
Hingga akhirnya ia menjabat menjadi Wakil Ketua DPD RI pada 2018-2019.
Mardiono
Muhammad Mardiono pun bukan orang baru di PPP.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Banten dan Wakil Ketua Umum DPP PPP.
Pria kelahiran Yogyakarta pada 11 Juli 1957 tersebut tercatat sebagai pengusaha.
Ia memiliki bisnis yang bergerak dalam bidang jasa logistik.
Pada 2017 dirinya sempat masuk dalam bursa calon Gubernur Banten, namun ia menolaknya.
Dilansir dari wikipedia, Mardiono pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten Bidang Industri dan Perdagangan periode 2002-2007.
Kemudian pada periode 2007-2012 dan 2012-2017, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten.
Kini dirinya dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019.
Khofifah Indar Parawansa
Nama Khofifah sudah tidak asing di tenga masyarakat.
Ia tercatat sebagai kader senior PPP yang sudah banyak berkecimpundalam dunia politik sejak era orde baru.
Khofifah tercatat pernah menjadi pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI periode1992-1997.
Kemudian ia menjadi Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), anggota Komisi II DPR RI (1997-1998) hingga menjadi Wakil Ketua DPR RI (1999).
Ia pun pernah juga menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999).
Kemudian karirnya melejit menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001).
Kemudian ia kembali ke parlemen menjadi Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004-2006), dan Anggota Komisi VII DPR RI (2006).
Sejak pemerintahan Presiden Jokowi, Khofifah pun dipercaya menjadi Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014-2018).
Kemudia ia memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur dan kini ia menjadi Gubernur Jawa Timur (2019-2024).
Sandiaga Uno
Sandiaga lahir di Riau 28 Juni 1969 dari pasangan Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman Uno (Mien Uno).
Kini ia tercatat bergabung dengan Partai Gerindra.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno tercatat sebagai pengasaha sukses.
Lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat Summa Cum Laude, ia kemudian melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Master of Business Administration dari George Washington University pada 1992.
Selesai dengan sekolahnya, Sandiaga memutuskan pulang dan memulai bisnis di Indonesia.
Beberapa perusahaan dirikannya di antaranya perusahaan konsultan keuangan PT Recapital Advisors dan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya yang membawa dirinya masuk dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia.
Kemudian ia bergabung dengan Partai Gerindra lalu mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan pada 2017.
Ia pun akhirnya terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hanya sekitar satu tahun lebih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga kemudian memilih menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Namun, ia gagal setelah pasangan Jokowi-Maruf Amin dinyatakan lebih unggul suara oleh KPU RI, (Tribunnews.com/ Tribunwiki/ wikipedia/ kompas.com)