TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa mengajak seorang pemuda disabilitas untuk makan siang bersama di kantornya.
Pemuda tersebut rupanya berprofesi sebagai pekerja atau buruh bangunan di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Pemuda penyandang disabilitas tersebut bernama Sandi Rihata.
"Saya juga kurang tahu tiba-tiba seorang Bapak (KSAD Jenderal Andika Perkasa) ngajak Sandi makan bersama," ujar Sandi tak percaya, dilansir dari YouTube TNI AD, Selasa (27/10/2020).
Sandi dan KSAD Andika pun makan siang spesial dengan menu bakso.
Sesekali Sandi tersipu malu lantaran tak percaya diajak makan siang dengan seorang Jenderal.
"Sandi Rihata bagi saya adalah sosok yang sangat inspiratif, di tengah keterbatasan fisiknya ia terus berjuang dan tidak menjadikan kekurangan alasan untuk bermalas-malasan,' ungkap KSAD Jenderal Andika.
Sembari makan siang, Sandi dan KSAD Andika juga mengobrol bersama.
KSAD Andika pun bertanya kepada Sandi, perihal disabilitas yang disandangnya.
"Jadi Mas Sandi waktu lahir sudah begini?" katanya kepada Sandi.
Sandi pun menjawab saat sang ibu mengandung dirinya, sang ibu mengalami sakit perut, lantas dipijat oleh dukun.
"Pas waktu 10 bulan, badan saya warna biru, lemes," kata Sandi.
KSAD juga mengatakan alasannya mengajak Sandi makan siang bersama, rupanya melihat Sandi makan pagi hanya dengan gorengan.
Sandi pun membenarkan dirinya sarapan kopi hitam dan gorengan.
Sesudah selesai makan, Sandi pun diberikan sebuah tas berlogo TNI AD dari KSAD Jenderal Andika Perjasa.
Sandi pun mengucapkan terimakasih.
"Terima kasih sebanyak-banyaknya, sudah ngobrol bersama saya dan diberikan tas," ucapnya.
KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI AD Miliki Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Dapat Digabungkan
Menteri BUMN, Erick Thohir, serta Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, kini saling bersinergi menjalankan amanah dalam Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Mereka telah mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Erick Thohir sebagai ketua, sedangkan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Wakil Ketua.
"Penanganan Covid-19 ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara kesehatan dan ekonomi karena itu saya dengan segala kerendahan hati saya berharap mendapat dukungan dari TNI," kata Erick Thohir dilansir Tribunnews.com dari YouTube TNI AD, Jumat (14/8/2020).
Dirinya mengatakan, sinergi tersebut perlu digalakkan terutama untuk memastikan penerapan protokol kesehatan masyakat di tengah Pandemi Covid-19 terus berjalan lancar.
"Setidaknya hal tersebut harus dipastikan di 83.000 kelurahan dan desa di Indonesia," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Menteri BUMN juga mengatakan soal vaksin covid-19.
Dirinya mengatakan, pemerintah siap memproduksi 250 juta vaksin Covid-19.
"Kami juga berharap TNI AD dapat membantu memproduksi vaksin covid-19 dan memberikan imunisasi di awal tahun depan," katanya.
Terlebih kata Erick, TNI juga memiliki vaksin tersebut.
Baca juga: KSAD Soroti Aspek Pengelolaan SDM Terkait Insiden Jatuhnya Helikopter MI-17 di Kendal
“Bapak Kasad menyampaikan TNI AD juga punya vaksin sehingga nanti dapat digabungkan, karena jumlah vaksin yang dibutuhkan akan lebih dari 250 juta, karena penduduk kita 267 juta. Kalau satu orang divaksin lebih dari satu kali, berarti jumlahnya lebih dari 250 juta,” jelas Erick.
Harapnya lagi, TNI harus menjadi yang terdepan memastikan hal tersebut dan bekerjasama dengan Menteri Kesehatan Mendiknas dan PMI untuk imunisasi vaksin dapat berjalan lancar.
Hal itu setidaknya selama satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan tanggapannya.
Selama ini, TNI AD telah berusaha untuk menyeimbangkan antara kebutuhan untuk pemutusan penularan covid-19, termasuk menggerakkan perekonomian rakyat.
"Saya bersama Ketua Komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan bersinergi dengan jajaran komite lainnya untuk merealisasikan program dan langkah yang ditempuh dalam menghadapi pandemi ini ," katanya.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Erick, tim pelaksana tidak akan sukses tanpa dukungan TNI-Polri.
Maka dari itu, ia mengunjungi Mabes Polri untuk memastikan sinergitas.
Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, penanganan Covid-19 juga tidak akan sukses apabila masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
Maka dari itu, sosialisasi protokol kesehatan oleh aparat keamanan dinilai penting.
Kegiatan tersebut akan difokuskan di 83.000 kelurahan dan desa.
“Karena itulah peningkatan kedisiplinan, peningkatan sosialisasi yang akan dilakukan oleh TNI-Polri menjadi hal yang sangat signifikan dan sangat penting, dalam arti supaya masyarakat bisa membantu daripada sukses penanganan Covid-19 ini,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Devina Halim)