TRIBUNNEWS.COM - Tepat dua tahun lalu, 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Kecelakaan tersebut merenggut 189 nyawa.
Jumlah tersebut terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru.
Loyal Pax Of LionGroup, Charlie Wijaya, menyebut akan ada doa bersama dalam mengenang kejadian tersebut.
"Malam ini akan ada acara doa bersama untuk seluruh penumpang dan awak pesawat Lion Air JT-610," ungkap Charlie kepada Tribunnews, Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Kemarin Jumlah Penumpang Pesawat di 19 Bandara Angkasa Pura II Mencapai 115 Ribu Orang
Adapun doa bersama tersebut akan dilakukan Charlie bersama Pilot Ricoseta Mafella dan ditayangkan di media sosial Charlie Wijaya.
Charlie berharap seluruh keluarga diberi ketabahan dan korban mendapatkan tempat terbaik.
"Semoga korban ditempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin," ungkapnya.
Diketahui, dua tahun yang lalu, pesawat Lion Air JT-610 lepas landas pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta dengan rute Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Akan tetapi 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh pada pukul 06.33 WIB di koordinat S 5'49.052" E 107'06.628".
9 Faktor Penyebab Kecelakaan
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan hasil investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-8 (MAX) dengan nomor penerbangan Lion Air JT610 di kantor KNKT, Jakarta Pusat, 25 Oktober 2019.
Penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737-8 telah selesai dilakukan.
Baca juga: Astra Tol Cipali dan KNKT Edukasi Pengguna Tol: Cek Tekanan Angin Sebelum Tinggalkan Rest Area
Pesawat mengalami kecelakaan di perairan Karawang, Jawa Barat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang pada 28 Oktober 2018.