Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis 98 menggagas Gerakan Nasional Vaksinasi Covid-19 sebagai gerakan sosial, dengan tujuan mengajak peran serta masyarakat ikut program vaksinasi.
Tokoh Aktivis 98 Wahab Talaohu menuturkan gerakan tersebut selaras dengan Perpres Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi.
Aktivis 98 di seluruh Indonesia disebut akan ikut andil dalam gerakan ini.
"Ini adalah gerakan sosial kemasyarakatan yang dimotori para aktivis 98 di seluruh Indonesia. Bertujuan mengajak langsung masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 sekaligus mendukung program vaksinasi nasional," kata Direktur Eksekutif Indeks 98 Wahab Talaohu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11/2020).
Wahab menjelaskan para aktivis 98 akan bertindak sebagai supporting system yang membantu menyosialisasikan program vaksinasi itu kepada masyarakat, termasuk di daerah-daerah.
Jejaring Aktivis 98 yang tersebar di daerah diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah.
Sebab mengacu pada hasil survey Kementerian Kesehatan, Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan UNICEF ada 64,81 persen masyarakat bersedia untuk divaksin.
Sedangkan 7,60 persen tidak ingin divaksinasi, dan 27,60 persen sisanya belum memutuskan.
Baca juga: Masyarakat Wajib Terapkan Protokol Kesehatan Meski Sudah Ada Vaksin
Dari hasil survei tersebut, Direktur Eksekutif Indeks 98 ini menilai masih tertanam kekhawatiran masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan pemerintah.
Kondisi itu menunjukkan perlunya penjelasan secara langsung kepada masyarakat agar timbul kepercayaan terhadap program vaksinasi ini.
Sekaligus upaya mengonter isu negatif, disinformasi maupun hoaks yang mungkin tumbuh di tengah masyarakat.
"Saya melihat masih adanya beberapa kekhawatiran masyarakat terkait vaksinasi yang akan diberikan oleh pemerintah sehingga perlu diberi penjelasan agar masyarakat menerima dengan kepercayaan penuh," tuturnya.
"Presiden Jokowi juga pernah mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat harus betul-betul telah melalui tahapan uji klinis yang benar. Karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat," imbuh dia.
Atas hal itu pula, Wahab meminta para petinggi negara baik yang duduk di kursi eksekutif, legislatif, yudikatif maupun tokoh agama untuk ikut mendaftar sebagai peserta vaksinasi.
Hal ini dirasa perlu demi memberikan contoh teladan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan program vaksinasi nasional.
"Kunci keberhasilan vaksinasi Covid-19 ini adalah perlunya bekerja sama dengan berbagai pihak," pungkas Wahab.