Laporan Wartawan Tribunnews Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota DPR-RI Komisi VI dari fraksi partai Golkar, Singgih Januratmoko mengatakan masyarakat Indonesia bahkan pemerintah daerah penting memahami empat pilar kebangsaan.
Ia berujar empat pilar kebangsaan yang digagas Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR RI), merupakan empat landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Ini terdiri dari landasan ideologi, konstitusi, persatuan dan kesatuan, dan semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia," kata Singgih dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).
Kala dua kekuatan besar dunia yakni, China dan Amerika Serikat berebut pengaruh di Laut China Selatan (LCS), Indonesia bisa terseret pusaran konflik.
Baca juga: Kelompok Pecinta Alam SMA Negeri 68 Jakarta Tuan Rumah Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Pasalnya, perairan Indonesia, sejak abad pertengahan merupakan rute perdagangan internasional.
Konflik tersebut, meskipun Indonesia mengklaim sebagai negara netral, akan berdampak besar terhadap politik, sosial, dan ekonomi Indonesia.
“Dengan empat pilar tersebut, bangsa dan pemerintah Indonesia dapat menjaga kedaulatannya di tengah konflik negara adidaya,” kata Singgih.
Menurutnya penjajahan bukan lagi dalam bentuk invasi dan pendudukan wilayah dengan perang.
Negara-negara maju, telah melakukan investasi besar di Indonesia.
Baca juga: Hadiahnya Motor Harley, Event Ini Tantang Bikers Juarai Cerdas Cermat 4 Pilar Kebangsaan
Namun, tekanan politik dan ekonomi bisa menjadi alat untuk menjajah bangsa lain.
Menurut Singgih, bila tak diatur dengan seperangkat aturan yang saling menguntungkan, akan membuat bangsa Indonesia merugi.
“Namun untuk kepentingan nasional jangka panjang, bukan tak mungkin bangsa Indonesia yang merugi,” imbuhnya.
Menurutnya bila pemerintah mengacu kepada empat pilar kebangsaan MPR, pemerintah bisa cermat melihat kepentingan bangsa lain.