"Sebab kalau saya serahkan SP3, tentu kan polisi di sana tidak paham, intelijen di sana tidak paham apa isinya, apa maksudnya. Kita buat dokumen resmi, terjemah resmi," kata Habib Rizieq.
Selain dokumen tersebut, satu dokumen lain yang juga diterjemahkan dan ditunjukkan Rizieq ke otoritas Arab Saudi adalah semacam dokumen perjanjian dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu dilakukan Habib Rizieq karena ia disebut punya masalah dan dikejar-kejar BIN.
Dokumen tersebut, kata Habib Rizeq, ditunjukkan untuk membuktikan informasi tersebut salah.
"Saya punya dokumen perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam Bahasa Arab. Resmi di situ dan dokumen ini kan belum saya buka ke masyarakat. Saya pikir tidak ada perlunya saya buka, kecuali kalau darurat," kata Habib Rizieq.
Baca juga: Tiba di Petamburan, Habib Rizieq Ajak Pengikutnya Rayakan Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI
Menanggapi tiga dokumen tersebut, kata Habib Rizeq, otoritas Arab Saudi justru kaget dan mengambil kesimpulan informasi yang mereka dapat salah.
Bahkan, kata Habib Rizieq, otoritas Arab Saudi meminta maaf kepadanya.
"Akhirnya pemerintah Saudi, otoritas yang berwenang di bidang ini mereka justru akhirnya minta maaf, kami salah, kami sudah melewati batas wewenang yang kami punya, kami minta maaf karena ini memang ini kesalahan dari informasi yang kami terima. Jadi supaya anda tahu, akhirnya mereka tidak mengganggu kita sama sekali," kata Habib Rizieq.
Berkat itu, kata Habib Rizieq, status pencekalannya dihapus otoritas Arab Saudi dengan memberikan perpanjangan visa meski semula ia mau diberi bayan safar atau izin keluar Arab Saudi.
Namun, kata Habib Rizieq, otoritas Arab Saudi menilai dirinya tidak layak diberikan bayan safar karena jika bayan safar diberikan kepadanya maka catatan pencekalannya tidak hilang.
"Jadi selama dua tahun lebih, tiga setengah tahun, itu seolah-olah saya punya visa umurnya tiga tahun setengah. Tidak ada over stay. Cuma ketika mereka tanya mau diperpanjang sampai kapan? Dia tanya? Mau sebulan, atau dua bulan lagi? Saya katakan tidak, saya mau pulang tanggal 9 InsyaAllah. Jadi cukup sampai tanggal 11. Cukup tanggal 11, tanggal 9 insyaAllah saya pulang," kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq pun mengatakan apa yang diceritakannya tersebut untuk mengklarifikasi berita bohong yang menyatakan ia melanggar aturan di Arab Saudi.
"Jadi ini yang perlu saya sampaikan sekaligus klarifikasi, bohong kalau ada yang mengatakan saya melanggar aturan di sana. Saya dicari. Saya mau dipenjara. Bohong. Dan saya sesalkan kalau kalimat-kalimat semacam itu keluar dari mulut pejabat," kata Habib Rizieq.