News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Profil Bung Tomo, Pahlawan Nasional Pengobar Semangat pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Bung Tomo, pengobar semangat dengan jargon 'Merdeka atau Mati' dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Meski begitu, ia tidak secara resmi lulus dari sekolah tersebut.

Bung Tomo Membakar Semangat Para Pejuang (Intisari)

Pendidikan Sutomo banyak dipengaruhi pendidikan informal di Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).

Lewat filsafat kepanduan inilah ia menempa kesadaran nasionalisnya.

Di kepanduan, Sutomo adalah siswa yang cukup berprestasi.

Pada usia 17 tahun, ia jadi tersohor ketika didapuk menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.

Kepiawaiannya dalam berbahasa dan kecerlangan gagasannya menuntunnya untuk memilih jalur jurnalistik sebagai bidang pekerjaannya.

Sejak usia 18 sampai 25, ia terlibat di berbagai media, seperti Ekspres dan kantor berita Antara.

Orasi Pertempuran Surabaya

Kini Bung Tomo dikenal karena perannya dalam Pertempuran Surabaya pada Oktober dan November 1945.

Waktu itu, pada masa-masa setelah proklamasi kemerdekaan, suasana di Surabaya mencekam.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) datang ke Surabaya bersama dengan tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Misi tentara Sekutu ini adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya.

Namun, diam-diam mereka juga punya niat mengembalikan Indonesia sebagai jajahan pemerintah Belanda.

Sesuatu yang membuat berang rakyat Indonesia di Surabaya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini