Untuk mencapai hal tersebut, pada 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang di bulan Januari 1963 berubah menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
Pembasmian malaria tersebut dilakukan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung.
Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Setelah itu, pada 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama.
Makna Logo Hari Kesehatan Nasional ke-56
Visual berbentuk angka 56 sebagai bentuk peringatan 56 Tahun Hari Kesehatan Nasional tahun 2020.
Logo menggambarkan kebersamaan, saling bergenggaman, ini mengingatkan bahwa derajat kesehatan masyarakat akan terwujud apabila seluruh komponen turut berperan serta dalam upaya kesehatan.
Kemudian, garis hitam menggambarkan kebersamaan, saling bergenggaman untuk kesehatan yang akan pulih.
Selanjutnya ada tiga lingkaran mengingatkan pada tiga kampanye nasional:
1. Ayo pakai masker
2. Ayo menjaga jarak, hindari kerumunan
3. Ayo rajin cuci tangan pakai sabun
(Tribunnews.com/Shella,Latifah,Yurika)