TRIBUNNEWS.COM - Sikap mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tidak menghadiri acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/11/2020) lalu ramai diperbincangkan.
Publik menilai, sikap Gatot patut dipertanyakan lantaran ia belum buka suara apakah akan menerima atau menolak gelar tersebut.
Beberapa pengamat menyayangkan sikap Gatot yang dinilai masih abu-abu.
Adapula yang menilai sikap sang jenderal menganggap pemberian negara seperti abal-abal.
Kendati demikian, beberapa pihak justru mengapresiasi langkah Gatot yang menolak halus pemberian gelar dari negara.
Baca juga: Tolak Halus Penghargaan Bintang Mahaputera dari Jokowi, Sikap Gatot Nurmantyo Dianggap Abu-abu
Satu di antaranya seperti Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Nasir Djamil.
Ia justru mengapresiasi dan menilai sikap yang ditunjukkan Gatot jarang dimiliki elite negara saat ini.
"Satu hal yang ditunjukkan Pak Gatot bahwa beliau punya sikap, ini yang jarang sekarang."
"Ini menurut saya yang mulai langka di kalangan elite sekarang ini," ujar Nasir dalam diskusi yang sama, masih dikutip dari Kompas.com.
Ia menilai sikap tegas Gatot ditunjukkan secara nyata dalam momen penganugerahan gelar Bintang Mahaputera.
Baca juga: Immanuel Sebut Tak Hadirnya Gatot Nurmantyo ke Istana sebagai Manuver: Kan Sudah Jadi Politisi
Sebab, Gatot menolak secara halus gelar yang diberikan Jokowi tersebut.
Sekalipun penganugerahan itu merupakan amanat undang-undang (UU).
Akan tetapi, terlepas dari pro dan kontra yang ada, sikap yang ditunjukkan Gatot perlu ditiru oleh kalangan elite negara.
"Sikap ini yang harus kita apresiasi, sikap ini yang harus kita tiru," kata dia.
Baca juga: Gatot Harusnya Contoh Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Hadir Terima Tanda Kehormatan Namun Tetap Kritis