Nasir juga menyebut, sebagai salah satu pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), sikap yang ditunjukkan Gatot itu penting dilakukan.
Sebab saat ini KAMI aktif mengkiitik jalannya roda pemerintahan.
Dengan demikian, sikap ini dinilainya sangat berkolerasi.
"Sikap ini penting, di mana beliau menjadi pentolan KAMI," kata Nasir.
Politisi PKB nilai sikap Gatot mengabaikan pemberian negara
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding turut menanggapi sikap Gatot yang absen dari acara penghargaan tersebut.
Menurutnya, sikap yang diambil Gatot bisa menimbulkan beragam persepsi publik.
Ia menilai, Gatot bisa saja dianggap mengabaikan pemberian negara.
Selain itu, ia juga menduga Gatot menganggap pemberian negara itu abal-abal.
"Ini kan pemberian negara. Kalau begitu sebenarnya itu artinya menganggap negara ini abal-abal, lah pemberian negara ini."
"Enggak pas, lah. Itu kalau kacamata saya," kata Karding, dalam diskusi yang sama, masih dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Refly Harun Jelaskan Alasan Gatot Nurmantyo Tak Hadiri Acara Istana, Sebut Waktunya Tidak Lazim
Kendati demikian, Karding mengaku hal tersebut merupakan pendapatnya yang sudah pasti berbeda dengan pendukung Gatot Nurmantyo.
Persepsi pendukung Gatot, lanjut Karding, sikap yang diambil Mantan Panglima TNI itu bisa saja merupakan keputusan yang tepat.
"Ini bagus, berarti Pak Gatot akan tetap kritis. Itu kata pendukungnya, misalnya," ujarnya.
Namun, Karding mengungkapkan semua penerima Bintang Mahaputera sebelumnya tetap bisa kritis.