TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, geologi di Indonesia belum sekuat di luar negeri, misalnya Geoscience Australia (GA) dan United States Geological Survey (USGS).
Bahkan USGS itu bukan hanya menjadi acuan geologi Amerika, tapi bahkan dunia.
"Tidak hanya urusan sumber daya seperti mineral dan migas, kalau terjadi gempa bumi di belahan dunia manapun, orang langsung membuka website-nya USGS,” tutur pakar geologi, Imam Achmad Sadisun kepada wartawan, Selasa (17/11/2020).
Ahli Kehormatan Bidang Geologi Teknik atau Honorary Engineering Geologist dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia ini menyatakan, ini saat Indonesia masih menuju ke sana dan untuk mecapainya perlu kerja keras semua pihak.
“Nah, saya bermimpi ada lembaga geologi di Indonesia bisa sekuat USGS yang sangat disegani dan perannya sangat strategis.
Baca juga: Geologi Berkontribusi Besar terhadap Peningkatan Ketahanan Energi Nasional
Tapi memang saat ini perlu pembenah bersama untuk mewujudkan peran geolog yang kuat," katanya.
Untuk saatnya memperjuangkan agar asosiasi profesi geologi di Indonesia atau IAGI bisa menjadi hub dan wadah sinergisasi antar pemangku kepentingan.
"IAGI bisa menjadi “rumah” untuk seluruh geolog Indonesia, untuk bisa bergerak bersama, menghimpun seluruh kekuatan guna mewujudkan peran geolog Indonesia yang sangat strategis, tentunya bersama-sama dengan seluruh entitas baik profesional, pemerintah, konsultan, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Indonesia dengan seluruh keanekaragaman sumber daya geologi menjadi modal dasar utama bagi seluruh geolog negeri untuk bisa berkarya secara profesional, kompeten, dan bereputasi,” tuturnya.
Mengingat pentingnya peran geologi dalam kegiatan pembangunan di Indonesia, termasuk juga pembangunan kota dan infrastruktur publik, diharapkan ke depan Indonesia memiliki undang-undang khusus yang mengatur peran dan fungsi strategis geologi dalam menunjang pembangunan ini.
“Ke depan, kita akan usahakan undang-undang kegeologian sebagaimana di berbagai negara lain,” ujar Imam.
Hal itu mengingat peran geologi itu sangat luas cakupannya dan seringkali lintas sektoral.
Selain itu, perkembangan pembangunan kota serta perubahan iklim yang ditengarai semakin cepat, membutuhkan pembangunan infrastruktur yang bisa menjamin keamanan dan kenyamanan warganya.
Baca juga: Selain Kurangi Nyeri Punggung Bawah, Ini Khasiat Lain Minyak Jahe untuk Tubuh yang Jarang Diketahui
Imam sendiri ikut terlibat dalam pengembangan infrastruktur nasional ini juga dia tuliskan dalam bentuk karya ilmiah yang tidak hanya dipublikasikan di tingkat nasional, namun juga internasional.
“Sampai saat ini saya masih menjadi representative member untuk asosiasi ahli geologi teknik tingkat internasional atau IAEG,” papar Imam.
Di bidang kebencanaan, julukan sebagai “pawang” longsoran pun disandangnya.
Dia juga telah ikut meramu dan membuat beberapa peta risiko bencana geologi dalam skala nasional untuk pertama kalinya di Indonesia.