"Pasien rawat inap yang terkonfirmasi positif dan dirawat di tower 6 dan 7 yakni 1.544 orang. Sebanyak 748 di antaranya pria dan 796 lainnya wanita," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian pada Minggu (15/11/2020).
Tercatat hingga Minggu (15/11/2020) sebanyak 25.139 pasien telah terdaftar di RS Wisma Atlet sejak rumah sakit tersebut beroperasi pada 23 Maret 2020.
Selain itu sebanyak 23.142 pasien telah dinyatakan sembuh.
"Pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain sebanyak 445 dan delapan pasien meninggal dalam perawatan," kata Aris.
Sebelumnya Kepala Kesehatan Kodam Jaya selaku Koordinator Operasional rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran (RS Wisma Atlet) Kolonel CKM dr Stefanus Dony mengatakan pihaknya telah mengantisipasi lonjakan pasien covid-19 di rumah sakit tersebut akibat cuti bersama pada 28 Oktober sampai 1 November 2020.
Dony mengatakan antisipasi yang dilakukan oleh pihaknya antara lain menyiapkan tempat untuk pasien covid-19.
Dony menjelaskan saat ini tingkat keterisian di tower 6 san 7 RS Wisma Atlet mencapai 33 persen, sedangkan untuk tingkat keterisian di tower 4 dan 5 flat isolasi mandiri Wisma Atlet baru mencapai 20 persen.
"Jadi masih ada 67 persen yang kita siapkan untuk hunian RSDC nya. Dan untuk isolasi mandiri kan masih ada 80 persen. Jadi itu antisipasi kita, masih ada tempat yang kemungkinan-kemungkinan lonjakan itu menjadi hal yang mungkin bisa kita siapkan," kata Dony saat konferensi pers di Media Center RS Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (4/11/2020).
Selain itu, kata Dony, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga kesehatan untuk menghadapi potensi lonjakan tersebut.
Dony juga mengatakan pihaknya telah mengantisipasi persediaan obat-obatan terkait potensi tersebut.
"Jadi apabila ada lonjakan SDM kita juga sudah siap. Termasuk obat-obatan atau logistik. Memang ada buffer untuk obat-obatan ini. Jadi kalau ada lonjakan jadi sudah kita antisipasi dengan ketersediaan tersebut," kata Dony.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala, Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.