TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerja, tetap lebih baik daripada berpangku tangan.
Sebuah pesan penutup dari pengarahan Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, dalam rapat virtual (zoom) Sabtu sore (21/11/2020).
Dalam rapat virtual itu hadir antara lain Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Juga unsur satgas di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat dan Banten, serta Kepala Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di Jakarta.
Pembahasan rapat koordinasi tersebut yakni fokus pada upaya tracing, tracking dan treatment atas sejumlah titik kerumunan.
Di antaranya kerumunan Demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja, paska liburan panjang, penjemputan di Bandara, kerumunan di Tebet, Mega Mendung dan Petamburan baru-baru ini.
Baca juga: Lurah Petamburan Positif Covid-19, 55 Orang Jalani Uji Swab Termasuk Babinsa dan PPSU
Doni Monardo berbicara di sesi akhir rapat, yang selesai menjelang kumandang adzan maghrib.
Sebelumnya, host rapat telah mengatur Kepala Dinas Kesehatan dan petugas yang berinteraksi langsung untuk memberikan laporan fakta fakta di lapangan.
Dalam kesempatan itu, para peserta menyampaikan data-data terkini terkait perkembangan terakhir Covid-19 di wilayah tugas masing-masing daerah, maupun secara khusus yang terjadi di klaster-klaster khusus, seperti disebut di atas.
Baca juga: Kerumunan Acara Rizieq Shihab Munculkan Klaster Baru: 7 di Petamburan, 20 Megamendung, 50 di Tebet
Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan.
Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking.
Diharap, Satgas Covid-19 Pusat, tidak saja memberi tambahan fasilitas swab tetapi juga dukungan agar bisa masuk ke klaster-klaster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat penularan.
Kerelaan Melakukan Swab
Dalam arahannya, Doni Monardo menyadari benar kesulitan yang dihadapi di lapangan.