News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reaksi Normal Bila Panglima TNI Ancam Keras Pengganggu Stabilitas Nasional

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan HAM, Jaleswari Pramodhawardani

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA  - Deputi V Kantor Staf Presiden Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Jaleswari Pramodhawardani menilai bahwa peringatan tegas Panglima TNI bagi yang mengancam stabilitas nasional merupakan reaksi normal.

Mengingat, saat ini ada kelompok-kelompok masyarakat yang secara terang-terangan melanggar ketentuan pemerintah.

"Sikap Panglima merupakan reaksi normal, menanggapi situasi yang terjadi beberapa hari lalu ketika ada kelompok-kelompok di masyarakat yang dianggap dengan terang-terangan melanggar ketentuan pemerintah," kata Jaleswari kepada Tribunnews.com, Jumat malam, (20/11/2020).

Respon pernyataan Panglima TNI yang didampingi Pangkostrad dan 4 Komandan pasukan tersebut menunjukan bahwa siapapun yang melanggar hukum akan berhadapan dengan TNI,  bukan hanya dengan pemerintah dan Kepolisian.

"TNI merasa selama ini aparat pemerintah yang sudah mengambil tindakan tegas justru dilecehkan sehingga mereka menyatakan sikap dukungan dalam bentuk perintah membantu pemerintah," katanya.

Begitu juga menurut Jaleswari terkait dengan pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang akan menindak tegas siapapun yang mengganggu keselamatan jiwa masyarakat dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Menurut dia, pernyataan Kapolda tersebut sudah benar.

Baca juga: Baru Dilantik Jadi KapoldaMetro, Ini Reaksi Irjen Fadil soal Penurunan Baliho Rizieq Shihab oleh TNI

"Sudah benar karena pelanggaran hukum terkait protokol kesehatan adalah juga ranah kepolisian sebagai aparat penegak hukum," pungkasnya.

Sebelumnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional. 

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat tidak membiarkan persatuan dan kesatuan hilang. 

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," tegas Hadi di Subden Denma Mabes TNI, Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).

Ia menegaskan seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca juga: Turunkan Baliho Rizieq Shihab, Ini Sosok Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman, Saat Kecil Jual Kue

Untuk itu, Hadi menegaskan tidak ada satu pun musuh yang akan dibiarkan dan mengancam cita-cita luhur bangsa dan negara. 

"Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," kata Hadi. 

Ketika memberikan pernyataan tersebut Hadi didampingi Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini