Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Ahmad Saufi mengatakan pendidikan vokasi dapat menjadi penyedia calon tenaga kerja terampil.
"Saat kita berbicara mengenai dunia vokasi, itu artinya kita sedang membicarakan lebih dari 17 ribu Lembaga Kursus dan Pelatihan, lebih dari 14 ribu Sekolah Menengah Kejuruan serta lebih dari 2.200 Politeknik dan Sekolah Tinggi Vokasi. Itu semua adalah penyedia calon tenaga kerja terampil," kata Saufi melalui keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020).
Saufi mengatakan Kemendikbud berupaya menghubungkan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Dalam dunia usaha dan dunia industri, menurutnya, terdapat lebih dari 5500 perusahaan besar yang memiliki aset di atas 10 milyar, terdapat lebih dari 60 ribu perusahaan menengah.
Kemudian terdapat sekitar 700 ribu perusahaan kecil, serta lebih dari 63 juta usaha mikro yang perlu mendapat perhatian. Saufi mengatakan perusahaan menengah dapat menjadi salah satu tempat bagi anak-anak untuk praktik kerja/magang.
"Jadi dapat dibayangkan bila perusahaan menengah ataupun perusahaan besar tersebut berkenan menerima praktik magang dari peserta didik, betapa kuatnya vokasi di Indonesia," tutur Saufi.
Komponen pemangku kepentingan pendidikan, menurut Saufi, perlu melakukan link and match satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.