TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menjabat Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan pernyataan yang dinilainya sebagai renungan atas apa yang dialaminya.
Anwar bicara soal jabatan baru yang diembannnya kini.
"Bagi saya pribadi hal itu secara psikologis terasa sebagai sesuatu yang membuat saya semakin merasa terbebani. Kenapa? Karena jabatan itu adalah amanah dan kalau saya tidak bisa melaksanakannya, berarti saya menggali lubang kejatuhan saya sendiri di mata Allah SWT," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Sabtu (28/11/2020).
Apalagi, dikatakan Anwar, MUI adalah shodiqul hukumah yang artinya teman dan atau mitra dari pemerintah.
"Sepanjang pengetahuan dan pengalaman saya dalam hidup dan kehidupan yang saya lalui, teman yang baik itu adalah teman yang mendukung saya kalau saya berbuat benar dan yang berani mengingatkan saya ketika saya salah," tambahnya.
Anwar mempertanyakan apakah bisa dengan jabatan baru ini dia mendukung pemerintah bila benar dan mengingatkan pemerintah bila salah.
"Untuk mendukung yang benar, saya rasa tidak ada masalah karena nyaris tidak ada risikonya. Tapi bila pemerintah itu salah karena menyimpang dari Pancasila dan konstitusi serta UU dan ketentuan yang ada, pertanyaannya beranikah saya dan teman-teman saya di MUI untuk mengingatkan dan meluruskannya?" sambungnya.
"Bila saya dan teman-teman saya tidak sanggup dan tidak berani melakukannya , maka pertanyaannya untuk apa saya harus ada di MUI, sementara umur saya sekarang ini sudah mendekati 66 tahun di mana saya harus mempersiapkan diri saya untuk menghadapNya?" sambung Anwar.
Baca juga: Mengenal Sosok Kiai Haji Miftachul Akhyar, Ketua Umum MUI Periode 2020-2025
Baca juga: Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar Ingatkan Para Ulama Agar Berdakwah Tanpa Mengejek
Tidak mudah, menurut Anwar, berdakwah amar maruf nahi munkar. Pasalnya, orang-orang yang ada di MUI punya pikiran masing-masing terhadao satu hal.
"Tapi akhirnya saya berpikir kalau tugas suci dan mulia itu tidak bisa saya lakukan, untuk apa gunanya jabatan dan kedudukan tersebut saya emban terus? Karena itu pasti hanya akan membuat saya semakin menderita dan sengsara tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat sana dan saya tidak mau itu terjadi," pungkasnya.
Daftar Lengkap Dewan Pertimbangan dan Pimpinan Harian MUI Pusat 2020-2025
Dewan Pertimbangan
Ketua Wantim : Prof. Dr. Ma'ruf Amin
Waket Wantim : Prof. Syafiq Mughni
Waket : Zainut Tauhid Saadi
Waket : Prof. Didin Hafidhudin
Waket : Prof. Dr. Hamdan Zulfa
Waket : KH. Anwar Iskandar
Waket : Habib Zein Umar Bin Smith
Waket : Prof. Dr. Jimly Asshiddiqi
Waket : Drs. KH. Sadeli Karim
Waket : KH. Masdar F. Masudi
Waket : KH. Abun Bunyamin
Waket : Dr. Ahmad Heriyawan, LC
Waket : KH. Muhyidin Junaidi
Sekretaris Wantim : Prof. Dr. Dadang Kahmad
Dewan Pimpinan Harian MUI Pusat
Ketua Umum MUI : KH. Miftachul Akhyar
Wakil Ketua Umum MUI 1 : Dr. Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI 2 : KH. Marsudi Syuhud
Wakil Ketua Umum MUI 3 : Drs. H. Basri Bermanda, MBA.
Ketua MUI KH. Masduki Bidlowi
Ketua MUI Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti
Ketua MUI Prof. Noor Achmad
Ketua MUI KH. Abdullah Jaidi
Ketua MUI KH. Afifuddin Muhajir
Ketua MUI KH. Dr. M. Shodiqun
Ketua MUI Dr. Lukmanul Hakim
Ketua MUI KH. Sholahuddin Al Aiyubi
Ketua MUI Prof. Amany Lubis
Ketua MUI KH. Cholil Nafis
Ketua MUI Dr. Jeje Zainuddin
Ketua MUI Dr. Asrorun Niam Sholeh
Ketua MUI Dr. Sudarnoto Abdul Hakim
Ketua MUI Prof. Dr. Utang Ranuwijaya
Sekretaris Jenderal : Dr. Amirsyah Tambunan
Wakil Sekretaris Jenderal:
Dr. Fahrur Rozi
KH. Abdul Manan Ghani
Habib Ali Hasan Bahar
H. Rofiqul Umam Ahmad
Ir. H. Azrul Tanjung
H. Asrori S. Karni, MSI
Dr.Ikhsan Abdullah, SH
Arif Fahrudin
Dr. M. Ziyad
H. Isfah Abidal Aziz
Dra. Badriyah Fayumi, MA
Drs. H. Pasni Rusli
Dr. Abdul Ghaffar Rozin
Prof. Dr. Valina Sinka Subekti
Bendahara Umum : Misbahul Ulum
Bendahara
KH. Eman Suryaman
Dr. Rahmat Hidayat
Jojo Sutisna
Trisna Ningsih Julianti
Erni Juliana