TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menekankan pentingnya memiliki jiwa besar dalam menyikapi kekalahan.
SBY mengaku pernah mengalami kekalahan dalam pemilihan Wakil Presiden RI pada 2001 untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri.
Saat itu, pemilihan presiden dan wakil presiden masih digelar melalui MPR.
"Saya juga pernah mengalami (kekalahan)."
"Pada tahun 2001 dulu ada pemilihan wakil presiden yang dilaksanakan secara tidak langsung, yang memilih MPR," ujar SBY dalam wawancara yang dilihat Tribunnews.com dari channel Youtube SBY, Sabtu (28/11/2020).
Baca juga: Kemenangan Donald Trump Disebut-sebut akan Lebih Menguntungkan Indonesia? Berikut Komentar SBY
Baca juga: Publik Bandingkan Jokowi dengan SBY Soal Hadapi Demonstrasi dan Ini Reaksi Mahfud MD
Kala itu, SBY berhadapan dengan kontestan lain.
Diantaranya adalah Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudo Husodo, dan Agum Gumelar.
SBY lolos pada putaran pertama.
Namun, dia akhirnya kalah pada putaran kedua.
Saat itu, SBY mengungkapkan tim suksesnya merasakan kesedihan dan tidak bisa menerima.
Mengingat saat itu, polling memfavoritkan SBY sebagai pemenang.
"Saya bisa mengontrol emosi. Saya menenangkan, rasional saya. Tidak emosional saya."
"Bersama almarhumah Ibu Ani, saya sampaikan kepada teman-teman kekalahan ini harus diterima," tutur SBY.
"Saya menyampaikan penjelasan kepada pers. Yang pertama saya menerima kekalahan waktu itu, yang kedua mengatakan proses pemilihannya fair, yang ketiga saya mengucapkan selamat kepada wakil presiden terpilih," tambah SBY.
Baca juga: Mahfud MD Diminta Bersihkan Nama SBY atas Tuduhan Dalang Kerusuhan: Kalau Ada Saya Selesaikan
Baca juga: SBY Ungkap Alasan Partai Demokrat Menolak Disahkan UU Cipta Kerja: Ada Masalah di Sana Sini