Hal tersebut dikarenakan terdapat adanya tiga lempeng yang selalu bergesekan dan dapat menimbulkan energi luar biasa.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya di tiga wilayah tersebut agar tetap waspada dan siap siaga mengingat gempa dan tsunami dapat terjadi kapan saja.
Baca juga: Gempa Terkini - Tuapejat Kepulauan Mentawai Sumbar Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
"Kami sudah terus melakukan sosialisasi tentang potensi bencana tersebut. Tinggal bagaimana kesiapsiagaan dari semua pihak, baik pemda dan masyarakat untuk menghadapi itu semua," tegasnya.
Pasang Sirine Teringrasi di Banten
Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang BMKG melakukan uji coba alat Integrated Tsunami Sirens System (ITSS) atau Sistem Sirine Tsunami Terintegrasi di Pos BPBD Anyer pada 26 November 2020 lalu.
Hasil uji coba sistem sirine tsunami terintegrasi oleh BMKG bersama BPBD itu memberikan hasil yang baik.
Ketika uji simulasi, pusat kontrol yang berada di kantor BPBD Banten mendapatkan informasi tsunami kemudian diteruskan ke radio pemancar untuk mengaktifkan sirine peringatan dini tsunami.
Radio penerima yang berada di pos BPBD Anyer mendapatkan informasi peringatan dini, kemudian menyebarkan informasi melalui pengeras suara atau toa.
Pengeras suara tersebut memiliki daya jangkauan yang luas sehingga masyarakat sekitar pesisir Pantai Anyer dapat mendengar suara peringatan dini dengan jelas dan cepat agar dapat menyelamatkan diri.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, Suwardi menjelaskan, alat sirine tsunami terintegrasi menggunakan teknologi radio komunikasi dan IoT dengan prinsip teknoekonomis.
"Maksud dari teknoekonomis adalah perpaduan kemajuan teknologi radio serta biaya ekonomis akan mudah diimplementasikan dalam jumlah banyak dengan tujuan keselamatan masyarakat," jelasnya saat dihubungi pada Kamis (26/11/2020).
Suwardi mengatakan sirine tsunami terintegrasi difokuskan terhadap rancangan serta hasil implementasi sistem sirine yang dipasang di area pantai Anyer tepat di pos BPBD Anyer sebagai radio penerima.
"Dan sirine tsunami terintegrasi itu mempunyai kontrol radio pemancar atau Warning Receiver System (WRS) yang diletakkan di kantor BPBD Provinsi Banten," tegasnya.
Baca juga: Gunung Semeru Alami Kenaikan Jumlah Gempa dan Awan Panas Guguran, Statusnya Kini Waspada Level II
Alat pengontrol radio pemancar tersebut dikendalikan langsung oleh Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops).