Imam menuturkan, ide tersebut juga sudah dipersiapkan oleh petugas beberapa hari yang lalu.
"Ini baru pertama kali di TPS ini. Kita memang sudah siapkan ide ini dari beberapa hari lalu, supaya warga antusias datang ke sini," tuturnya.
Selain itu juga, ingin meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan bupati dan wakil bupati pekalongan tahun 2020.
"Di TPS 03 ada 301 daftar pemilih tetap (DPT), harapan kami target 90 persen kedatangan pemilih bisa tercapai," imbuhnya.
Fatkhul Khoiri (28) warga Desa setempat mengatakan, konsep petugas KPPS yang menggunakan seragam sekolah ini membuat terhibur masyarakat yang akan memilih.
"Konsepnya bagus dan warga yang datang ke TPS terhibur dengan pakaian yang digunakan oleh petugas TPS," katanya.
Ia berharap nantinya bupati dan wakil bupati yang jadi bisa menjadi panutam masyarakat dan bisa menyelesaikan virus corona di Kabupaten Pekalongan.
Baca juga: Ketua KPU RI Sebut Pemilih Sudah Paham Datang ke TPS Sesuai Waktu yang Tertulis di Form C6
Bertema Tahanan KPK
Ada yang berbeda dari suasana persiapan menyambut tahapan pemungutan suara Pilkada Solo 2020.
Khususnya, di RW 117, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Di sana ada sebuah Tempat Pemungutan Suara yang bernama TPS Anti Korupsi.
Terlihat beberapa atribut unik terpajang di setiap sisi TPS dan banyak tulisan jargon mengenai semangat pemberantasan korupsi.
Ketua RW 117, Agustinus Sigit Suseno mengatakan tema anti korupsi diambil berawal dari sebuah rasa keprihatinan terhadap moral bangsa.
"Sebetulnya ini sudah rencana lama, tapi ternyata beberapa waktu lalu ada beberapa pejabat kita yang tertangkap karena kasus korupsi," kata Agustinus dikutip dari TribunSolo.