News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid: Positivity Rate RI Naik Hampir 5 Persen Dibanding November

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat masih sangat tinggi.

Angka positivity rate per 13 Desember mencapai 18,10 persen. Padahal pada November lalu angkanya 13,81 persen.

"Tingginya positivity rate menunjukkan bahwa masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (15/12/2020).

Baca juga: Jumlah Testing Covid-19 Menurun Dibanding Pekan Lalu, Salah Satunya karena Pilkada

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 15 Desember 2020: Total 629.429 Positif, 516.656 Sembuh, 19.111 Meninggal

Menurut Wiku angka positivity rate di Indonesia tersebut jauh lebih tinggi dari standar yang ditetapkan WHO yakni di bawah 5 persen.

Tingginya angka positivity rate tersebut menurutnya sangat berbahaya.

Positivity rate adalah persentase dari pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan dengan jumlah tes yang dilakukan pada periode yang sama.

"Positivity rate yang tinggi hanya dapat ditekan melalui kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan," katanya.

Wiku meminta pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 di daerah untuk terus melakukan penegakan disiplin secara konsisten terhadap masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

Ia meminta masyarakat untuk tidak bosan dan letih patuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Agar positivity rate dapat ditekan dan penularan tidak terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Saya meminta masyarakat untuk terus patuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat, protokol kesehatan adalah kewajiban," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini