TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku bila dirinya sempat ditawari mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).
Hal tersebut diungkap Abdul Muti dalam akun facbooknya yang diunggah, Rabu (23/12/2020).
Tokoh Muhammadiyah tersebut mengaku awalnya dirinya dihubungi Mensesneg Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Saat pertama kali dihubungi, Abdul Muti sempat menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Baca juga: Mengenal Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah yang Menolak Jadi Wakil Menteri
"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya bersedia bersedia jika bergabung dengan amanah," ujar Abdul Muti dikutip dari akun twitternya.
Namun, setelah mengukur kemampuan diri, ia pun berubah pikiran.
"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," ujarnya.
Ia menilai bila dirinya bukan sosok yang tepat untuk mengemban amanah sebagai Wamendikbud.
Baca juga: Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti Tolak Jabatan Wamen: Saya Tidak Mampu Emban Amanah Berat Itu
"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," katanya.
Setelah melihat berbagai pertimbangan dan dipikirkan secara matang, akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," katanya.
Baca juga: Profil Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah yang Menolak Jadi Wakil Menteri
Diketahui Presiden Joko Widodo melantik enam menteri, lima wakil menteri di Istana Negara, dan dua kepala badan, Rabu (23/12/2020).
Dalam daftar orang yang akan dilantik sempat muncul nama Abdul Muti.
Namun akhirnya, hanya ada 13 orang yang dilantik Rabu kemarin. Mereka di antaranya: