"Kami mendapatkan cukup detil, ditunjukkan jenazahnya, dijelaskan bagaimana mereka melakukannya, terus juga yang menjadi titik-titik yang menjadi opini publik itu juga ditunjukkan. Karena kami juga mendapat berbagai informasi soal posisi jenazah, baik di posisi pertama maupun posisi terakhir, itu juga yang kami cek," kata Anam.
Anam juga mengatakan pihaknya tidak bisa menyebutkan jumlah lubang peluru di tubuh tiap jenazah saat ini karena masih harus mengkonsolodasi data yang dimiliki pihaknya.
Data tersebut, kata Anam, didapatkan tidak hanya dari satu pihak.
"Kami bandingkan. Kami lihat, terus menjadi bahan kami untuk menyimpulkannya," kata Anam.
Anam berharap keterangan yang diberikan Tim Dokter Mabes Polri dapat berkontribusi signifikan terhadap pengungkapan kasus tersebut.
Baca juga: Kontroversi Penembakan Enam Laskar FPI
"Semoga proses yang dangat baik ini, proses yang terbuka ini bisa berkontribusi signifikan terhadap pengungkapan kebenaran terangnya persitiwa. Ini juga satu tahap lagi Komnas HAM yang puzzle-puzzlenya semakin lama semakin terkuak," kata Anam.