News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Saat Ini, Indonesia Berada di Puncak Risiko Penularan Covid-19 dan Kematian Nakes Tertinggi se-Asia

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas yang mengenakan APD memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2020). Lahan makam Covid-19 di TPU ini sudah penuh sejak 20 Desember 2020. Pengelola memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 dengan sistem tumpang atau di liang lahat keluarga. Warta Kota/Alex Suban

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi membeberkan perkembangan terbaru tentang virus corona atau Covid-19.

Menurutnya, risiko penularan Covid-19 di Indonesia saat ini berada di titik tertinggi.

Hal itu berdasarkan rasio pasien positif Covid-19 saat ini berada di angka 29,4 persen.

"Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat."

"Karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi."

"Di mana rasio positif Covid-19 berada di angka 29,4 persen," ujar Adib dikutip dari siaran pers PB IDI, Sabtu (2/1/2021).

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPEN) saat melakukan pertemuan dengan Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia yang dipimpin oleh dr. M Adib Khumaidi SpOT, pada awal pekan ini. (Dokumentasi Tim Mitigasi IDI)

Adib menuturkan, situasi ini bisa menjadi tidak terkendali jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan 3M.

PB IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan.

Menurutnya, para tenaga medis harus diberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini mereka.

Baca juga: Kisah Tenaga Medis 2 Kali Terinfeksi Covid-19, Hanya Berselang 3 Bulan, Gejala Kedua Lebih Parah

"Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan."

"Dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini."

"Namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir," tambah Adib, dikutip dari Kompas.com.

Kematian nakes di Indonesia tertinggi se-Asia

Adib Khumaidi juga mengatakan, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini