Selain itu, Indonesia juga masuk ke dalam lima besar kematian tenaga medis dan kesehatan di seluruh dunia.
"Sejak Maret hingga akhir Desember 2020 terdapat total 504 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19."
Baca juga: Satgas Covid-19 Akan Bentuk Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan
"Jumlah itu terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga laboratorium medis," ujar Adib, masih dikutip dari Kompas.com.
Adib merinci, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 131 dokter umum dan 101 dokter spesialis.
Serta 5 residen yang seluruhnya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Adapun, keseluruhan data tersebut dirangkum dari data Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Adib mengungkapkan, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan jumlah kematian tenaga kesehatan dan tenaga medis tertinggi.
Tercatat ada 46 dokter, 2 dokter gigi, 52 perawat, 1 tenaga laboratorium medis yang wafat.
Baca juga: Sepanjang 2020, 504 Tenaga Medis di Indonesia Meninggal karena Covid-19, Tertinggi di Asia
Kemudian, disusul oleh DKI Jakarta dengan 37 dokter, 5 dokter gigi, 24 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga laboratorium medis yang wafat.
Selanjutnya, ada Jawa Tengah yang mencatat 31 dokter, 24 perawat, 3 tenaga laboratorium medis yang wafat.
Lebih lanjut Adib mengungkapkan, sepanjang Desember 2020 PB IDI mencatat 52 tenaga medis dokter meninggal akibat Covid-19.
Angka ini naik lima kali lipat dari awal pandemi.
"Kenaikan ini merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi seperti berlibur."